Ganjar Pranowo Diskusi dengan Mahasiswa Bandung, ‘Pendidikan Solusi Atasi Masalah Kemiskinan’

- 12 Oktober 2023, 07:39 WIB
"Penting untuk mencanangkan program satu keluarga miskin satu sarjana," kata Ganjar Pranowo, di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung, Jawa Barat, Rabu 11 Oktober 2023.*
"Penting untuk mencanangkan program satu keluarga miskin satu sarjana," kata Ganjar Pranowo, di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung, Jawa Barat, Rabu 11 Oktober 2023.* /

PR KUNINGAN — Ganjar Pranowo bacapres PDIP memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Bandung, Jawa Barat, mendiskusikan tentang pendidikan sebagai solusi dalam mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

"Penting untuk mencanangkan program satu keluarga miskin satu sarjana," kata Ganjar Pranowo, di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung, Jawa Barat, Rabu 11 Oktober 2023.

Baca Juga: SBY Tuntut Gubernur DIY Tetapkan UMK 2024 Sesuai Hasil Survei KHL Sekolah Buruh Yogyakarta

Ganjar Pranowo berpendapat bahwa pendidikan adalah cara terbaik untuk memecahkan masalah kemiskinan. “Karena saya sendiri adalah contohnya," katanya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan bahwa berkat pendidikan, dirinya bisa berhasil seperti sekarang, karena berasal dari keluarga sederhana. Jika dia tidak menerima pendidikan, mungkin nasibnya tidak sebaik sekarang.

“Ini adalah peran negara. bagaimana seluruh masyarakat Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang baik," ujarnya.

Baca Juga: Tertangkap Basah, Kasus Asusila Kembali Terjadi di Dunia Pendidikan

Selain itu, Ganjar Pranowo memiliki pengalaman dalam memerangi kemiskinan melalui pendidikan. Seperti SMK Negeri Jateng yang didirikannya sebagai sekolah "boarding" gratis untuk warga miskin di Jawa Tengah. "Semuanya gratis, tidur gratis, makan gratis, sepatu, seragam, tas semuanya kami biayai. Selain itu, mereka harus berasal dari keluarga yang miskin untuk dapat masuk ke sekolah,” bebernya.

Dinyatakannya bahwa program itu telah terbukti efektif. Akhirnya, anak-anak yang miskin dan terancam tidak dapat pergi ke sekolah dapat pergi ke sekolah. “Selain itu, sekitar seratus persen lulusan tidak menganggur. Mereka bekerja di perusahaan besar di Jepang, Jerman, Korea Selatan, dan negara lain. Mereka bertanggung jawab atas keluarga. Ketika mereka mengatakan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk melunasi utang keluarga, membeli rumah, tanah, dan hal-hal lainnya, saya sangat terkejut. Karena mereka memiliki kemampuan untuk mengangkat keluarga dari kemiskinan,” imbuhnya lagi.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x