Kabar Daerah : Secara ‘M-to-M’ Majalengka Jadi Kabupaten Inflasi Terendah ke-2 di Jawa Barat, MANTAP

- 5 Mei 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi Majalengka Campervan.*
Ilustrasi Majalengka Campervan.* /PR Kuningan/Tangkapan Layar Instagram @majalengkacampervan

PR KUNINGAN — Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka, tingkat inflasi secara month to month (m-to-m) di daerah berjuluk "Kota Angin" saat ini berada di tingkat terendah kedua tingkat provinsi Jawa Barat, yaitu 0,03% pada bulan April 2024.

Kepala BPS Kabupaten Majalengka, Joni Kasmuri, Sabtu 4 Mei 2024, menyampaikan, bahwa inflasi April 2024 ini lebih rendah yaitu 0,03 persen dibandingkan dengan Maret 2024 secara m-to-m 0,58 persen.

Dia mengutarakan, lima komoditas yang paling banyak berkontribusi terhadap inflasi m-to-m adalah tomat, bawang merah, daging ayam ras, transportasi antar kota, dan emas perhiasan. Di sisi lain, lima komoditas lainnya juga berkontribusi terhadap deflasi m-to-m, seperti beras, cabai merah, telur ayam ras, petai, dan cabai rawit.

Baca Juga: 4 Langkah ini Dilancarkan Pemprov Jabar Jaga Inflasi, Mulai Kendalikan Harga Hingga Soal Komunikasi

Selain itu, dituturkan Joni, pada April 2024, Kabupaten Majalengka mengalami inflasi tahunan sebesar 2,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,65, naik dari 103,68 pada April 2023.

Dinyatakannya bahwa inflasi tahunan di Kabupaten Majalengka sebesar 2,86 disebabkan oleh kenaikan harga pada sembilan kelompok pengeluaran, terutama makanan, minuman, dan tembakau, serta pakaian dan alas kaki.

“Inflasi tahunan terbesar disebabkan oleh industri makanan, minuman, dan tembakau dengan 5,95 persen. Selanjutnya, industri pakaian dan alas kaki dengan 4,13 persen,” paparnya.

Baca Juga: RKPD Jabar 2025, Apa sih Langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Setahun Kedepan, Simak ini

Bahwa, beberapa kelompok pengeluaran mengalami penurunan harga setiap tahun. Misalnya, jasa keuangan, informasi, dan komunikasi mengalami penurunan sebesar 0,49%, dan perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami penurunan sebesar 1,12%.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: BPS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah