Stok Bahan Bakar Menipis, Warga Gaza Palestina bakal Hidup Tanpa Layanan Komunikasi dan Internet

- 16 November 2023, 18:28 WIB
Seorang pria Palestina sedang mencari korban sehari setelah serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza Utara, 1 November 2023.
Seorang pria Palestina sedang mencari korban sehari setelah serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza Utara, 1 November 2023. /Reuters/Mohammed Al-Masr/

PR KUNINGAN — Warga yang tinggal dan berada di Jalur Gaza, Palestina, terancam hidup tanpa layanan komunikasi hingga koneksi internet menyusul pasokan bahan bakar yang kian menipis, imbas serangan yang dilakukan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Kabar mengenai ancaman lumpuhnya layanan komunikasi dan koneksi internet tersebut, disampaikan oleh perusahaan telekomunikasi asal Palestina, Palestinian Telecommunications Company (Paltel), pada Rabu, 15 November, siang waktu setrmpat.

Bahkan, Paltel menyebut koneksi internet di wilayah Jalur Gaza, Palestina hanya tersisa beberapa jam saja. Apabila itu terjadi, tentu bakal menambah daftar penderitaan warga diwilayah itu.

Paltel sendiri diketahui menjadi perusahaan terbesar penyedia layanan telekomunikasi di wilayah jalur Gaza, Palestina. Dalam sebuah pernyataan disebutkan bahwa fasilitas yang menggerakaan jaringan perusahaan itu hanya mengandalkan energi cadangan.

Baca Juga: Link Nonton Piala Dunia U17 Timnas Indonesia vs Maroko, Laga Hidup Mati Sedang Berlangsung Live Streaming

Hal itu menjadikan layanan internet di Gaza akan berhenti kapan saja bahkan dalam beberapa jam mendatang.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi Palestina, Ishaq Sadr mengatakan, bahwa seluruh jaringan internet di Gaza, Palestina akan dihentikan total pada Kamis, 16 November 2023 apabila pasokan bahan bakar tidak dilanjurkan.

Israel Usir Warga Gaza Cari Negara Baru

Hingga saat ini, serangan yang dilancarkan oleh penjajah Israel terhadap Palestina belum ada tanda-tanda berkurang, meskipun seruan genjatan senjata telah disuarakan oleh banyak negara.

Bahkan, Israel secara gamblang mengusulkan agar penduduk Palestina keluar dari wilayah Gaza dan pergi ke negara lain. Hal tersebut disampaikan oleh seorang menteri Israel dan anggota senior yang berasal dari sayap kanan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Halaman:

Editor: Ade Ardiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah