Puting Beliung Rancaekek Bandung Dinyatakan BRIN Bukan Akibat Perubahan Iklim

- 24 Februari 2024, 08:07 WIB
BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menyampaikan pernyataan, puting beliung yang terjadi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, disebabkan oleh faktor lokal bukan akibat perubahan iklim.*
BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menyampaikan pernyataan, puting beliung yang terjadi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, disebabkan oleh faktor lokal bukan akibat perubahan iklim.* /Pikiran Rakyat Kuningan/instagram @official.yasmi

PR KUNINGAN — BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menyampaikan pernyataan, puting beliung yang terjadi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, disebabkan oleh faktor lokal bukan akibat perubahan iklim.

Pernyataan itu disampaikan Eddy Hermawan, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, bahwa untuk menyangkal spekulasi awal masyarakat tentang penyebab puting beliung Rancaekek, yang saat ini tersebar luas di media sosial (medsos).

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN itu menyampaikannya Jumat, 23 Februari 2024, bahwa dampak fenomena tersebut hanya terbatas di daerah, bukan di seluruh dunia.

Baca Juga: Shopee Live Kasih Diskon Murah Sampai Dengan 80 Persen, Hadir Dua Kali Sehari Jam 12 Siang dan 8 Malam!

Eddy mengusulkan bahwa perubahan tata guna lahan di Rancaekek adalah penyebab puting beliung.

Tempat itu dulunya adalah perkebunan jati hijau yang membuat lingkungannya sejuk dan bersih, tetapi sekarang menjadi tempat industri dan pemukiman padat.

Dia mengatakan bahwa industri adalah sumber emisi gas rumah kaca yang mengurung panas matahari.

Kondisi ini membuat Rancaekek menjadi daerah bertekanan rendah, hingga menghasilkan awan cumulonimbus besar yang mengisap uap air dari sekitarnya.

Baca Juga: Bukan Dugaan Pemilu 2024 Curang, Kali ini Ramai Wasit Salah Kartu Kontroversial Pertandingan Barito vs Persib

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: BRIN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah