PR KUNINGAN — BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menyampaikan pernyataan, puting beliung yang terjadi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, disebabkan oleh faktor lokal bukan akibat perubahan iklim.
Pernyataan itu disampaikan Eddy Hermawan, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, bahwa untuk menyangkal spekulasi awal masyarakat tentang penyebab puting beliung Rancaekek, yang saat ini tersebar luas di media sosial (medsos).
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN itu menyampaikannya Jumat, 23 Februari 2024, bahwa dampak fenomena tersebut hanya terbatas di daerah, bukan di seluruh dunia.
Eddy mengusulkan bahwa perubahan tata guna lahan di Rancaekek adalah penyebab puting beliung.
Tempat itu dulunya adalah perkebunan jati hijau yang membuat lingkungannya sejuk dan bersih, tetapi sekarang menjadi tempat industri dan pemukiman padat.
Dia mengatakan bahwa industri adalah sumber emisi gas rumah kaca yang mengurung panas matahari.
Kondisi ini membuat Rancaekek menjadi daerah bertekanan rendah, hingga menghasilkan awan cumulonimbus besar yang mengisap uap air dari sekitarnya.