Network
Sementara itu, Deny Djukardi selaku Executive GM Regional JBB, mengemukakan, pembangunan PLTU di Suralaya akan menjadi salah satu PLTU dengan kapasitas terbesar, dengan kapasitas 2 x 1000 MW. Di lokasi pembangunan, terdapat dua tangki timbun dengan kapasitas 750 Kiloliter (KL), yang akan disuplai oleh Pertamina.
Baca Juga: Jadwal Sholat Kuningan Hari Ini, Selasa 9 Januari 2024 dari Subuh hingga Isya
Disebutkannya, pembangunan PLTU ini, akan diperlukan 33 juta liter bahan bakar minyak (BBM), atau 2 juta liter per bulan, selama 1,5 tahun ke depan. Untuk mendukung pembangunan PLTU ini, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa produk Bio-solar B35, yang merupakan campuran 35 persen minyak sawit dan 65 persen energi surya, adalah yang terbaik.
Terkait titik pengiriman BBM pembangunan PLTU Suralaya adalah dari Fuel Terminal Tanjung Gerem, Cilegon. Titik pengiriman kurang dari 15 kilo meter (KM) ke titik pasokan (supply point), sehingga diharapkan tidak ada kendala dalam pengiriman.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyatakan, bahwa kerjasama dengan PT IRT ini sejalan dengan program Pertamina One Stop Solution. Dia menambahkan bahwa pembangunan PLTU ini merupakan Proyek Strategis Nasional, di mana Pertamina Patra Niaga akan berkomitmen penuh terhadap kualitas produk dari proses penyediaan hingga penyaluran hingga supply point. ***
