Sudah Ratusan Ribu Ton Beras SPHP Diobral Tapi Harga Beras Masih Mahal, Ombudsman Duga Ada Penyalahgunaan

- 17 Maret 2024, 14:37 WIB
Sudah Ratusan Ribu Ton Beras SPHP Diobral, Harga Beras Masih Mahal, Ombudsman Duga Ada penyalahgunaan.*
Sudah Ratusan Ribu Ton Beras SPHP Diobral, Harga Beras Masih Mahal, Ombudsman Duga Ada penyalahgunaan.* /PR Kuningan/Foto/FB-Ade WM/Karawangpost

Baca Juga: 8 Tuntutan Dilayangkan Desa Penyangga Waduk Darma Selain Jagara, Pinta Pemrov Jabar Adil dan Menyejahterakan

Menurut Yeka, gangguan dalam produksi beras dalam negeri menjadi dugaan kedua mengapa harga beras hingga saat ini belum turun.

Dia juga menyatakan, "Produksi yang bermasalah atau memang ada penyelewengan di dalam penyaluran beras SPHP."

Yeka juga menunjukkan bahwa kemasan karung beras Bulog SPHP mirip dengan beras komersial, meskipun kualitas keduanya tidak jauh berbeda.

Selama inspeksi Jumat di Pasar Induk Beras Cipinang di Jakarta, dia menemukan hal itu. "Tadi kelihatan karung beras SPHP dan beras komersial tidak jauh berbeda, jadi ini saran buat Bulog ya agar kemasannya dibedakan," kata Yeka.

Baca Juga: Longsor Kembali Tutup Jalur Kuningan Cikijing, Waktu Sahur pun BPBD dan Tim Gabungan Berjibaku Tanggulangi

Adapun berdasar Catatan Badan Pangan Nasional menunjukkan bahwa beras SPHP tahun 2024 didistribusikan secara merata di seluruh Indonesia dalam bentuk curah dan dalam kemasan 5 kg dengan harga yang beragam.

Di Zona 1, harga per kilogram di Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi adalah Rp10.900.

Zona 2 mencakup Sumatera, kecuali Lampung, Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan dengan harga Rp11.500 per kilogram.

Baca Juga: Dugaan Money Politic Pesta Demokrasi di Kadatuan Bukan Pidana; Uangnya Buat Timses Ngopi dan Pesta Bakar Ayam

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah