Mencari Hasil Maksimal dalam menangkal Covid-19, Pfizer Lakukan Ujicoba Ketiga pada Balita

- 18 Desember 2021, 17:41 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer dosis ketiga yang akan diuji pada balita. /Pixabay/fernandozhiminaicela
Ilustrasi vaksin Pfizer dosis ketiga yang akan diuji pada balita. /Pixabay/fernandozhiminaicela /Arif Rohidin/

KUNINGANTALK – Perusahaan pembuat vaksin Covid-19 Pfizer hendak melakukan uji coba lanjutan bagi bayi di bawah umur tiga tahun (balita). Hal ini untuk mengukur tingkat keberhasilan yang akan dicapai jika diterapkan untuk balita.

Pfizer akan menambahkan penambahan dosis tersebut dilakukan pada balita sehingga hasilnya maksimal. Manfaat yang diberikan terutama bagi bayi untuk menangkal terdampak Covid-19 diharapkan akan muncul.

Meski dua dosis vaksin Pfizer/BioNtech ukuran anak ini disebut tidak memberikan imunitas sesuai harapan pada anak usia 2 hingga 5 tahun, tapi Pfizer menyebut bahwa itu memberikan hasil cukup baik untuk bayi hingga usia 2 tahun.

Baca Juga: https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-013262938/pfizer-umumkan-akan-menguji-vaksin-covid-19-dosis-ketiga-pada-balita


Uji coba dilakukan Pfizer karena dosis rendah yang dapat ditangani anak-anak kecil seperti balita tersebut mungkin tidak menawarkan perlindungan yang sama seperti yang dinikmati anak-anak yang lebih besar hanya dengan dua suntikan.

Pfizer tidak mengharapkan perubahan itu mempengaruhi rencananya untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat di Amerika Serikat pada paruh pertama tahun depan.

Sebagai bagian dari uji klinis yang sedang berlangsung, raksasa farmasi telah memilih dosis tiga mikrogram per injeksi untuk anak-anak berusia enam bulan hingga kurang dari lima tahun.

Ini 10 kali lebih kecil dari dosis 30 mikrogram yang diberikan kepada orang dewasa, dan secara signifikan kurang dari 10 mikrogram yang diberikan kepada anak berusia lima hingga 11 tahun.

Pada anak-anak dalam kelompok usia dua hingga lima tahun, dosis 10 mikrogram menyebabkan lebih banyak demam daripada kelompok yang lebih tua, mendorong perusahaan untuk memilih dosis yang lebih rendah.

Halaman:

Editor: Arif Rohidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah