Pasca Ucapan Arteria Dahlan Ridwan Kamil dan Inohong Jabar Sepakat Perkuat Kebhinekaan

25 Januari 2022, 17:39 WIB
Pertemuan Ridwan Kamil bersama Inhong Jabar membahas tentang memperkuat Kebhinekaan /Kuningantalk/

KUNINGANTALK - Para inohong, sesepuh, akademisi, budayawan Sunda, serta stakeholders lain bertemu guna menyikapi berbagai isu yang berkaitan dengan kejawabaratan atau kesundaan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa momentum kebhinekaan yang dipicu satu peristiwa saat ini harus dirawat oleh semua pihak.

"Kesimpulannya menyepakati agar momentum bersatu ini harus terus dirawat," ujarnya.

Seperti diketahui, masalah kebhinekaan kini tengah menjadi sorotan pasca-ucapan salah seorang anggota DPR yang menyudutkan etnis Sunda. Para inohong Jabar seperti, Popong Otje Djundnyudutkan Etnis Sundajunan, Tjetje Padmadinata, Didi Turmudzi, hingga Budi Dalton menyampaikan sikap dan sarannya terkait peristiwa itu.

Baca Juga: Jadwal ke Jakarta Pakai Kereta Api Argo Cheribon Pagi Hari, Rabu 26 Januari 2022

Kajian dari para budayawan dan inohong tersebut kemudian dititipkan kepada Injabar untuk dijadikan rumusan kebijakan pemerintah.

"Saya titipkan ke Injabar sebagai salah satu forum untuk menguatkan hal tersebut," ucap Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Menurut Kang Emil, saat ini masyarakat Indonesia khususnya Jabar harus tetap fokus pada hal yang sifatnya membangun dan tidak terganggu oleh situasi yang mengoyak kebhinekaan.

Baca Juga: Cegah Virus Omicron, Langkah ini Dilakukan Pemkot Cirebon untuk Mengamankan Warganya

"Kita tahu selain kejadian Arteria, sekarang ada lagi yang ramai, jangan sampai situasi itu mengoyak kebhinekaan," ujarnya.

Kang Emil pun menyesalkan kejadian tersebut yang kini tertuju pada etnis Kalimantan. Ia berharap agar bangsa ini tidak banyak membahas hal-hal yang berpotensi mengganggu kebhinekaan. Melainkan harus fokus membangun Indonesia bersama-sama.

"Itu juga sangat disesalkan karena pada dasarnya hidup ini ada pilihan termasuk pilihan kata yang sama argumentasinya namun tidak menyakiti. Tapi kalau dipilih kalimat yang mungkin menjadi multitafsir, menyinggung bangsa kita akan sibuk waktunya membahas hal-hal seperti itu dibanding kemampuan untuk membangun," ungkap Kang Emil.***

Baca Juga: Dialami 3 Anggota DPR RI, Pakar Hukum Tata Negara: Arteria Dahlan Dapat Diproses Walaupun Miliki Hak Imunitas

Editor: Rian S. Putra

Tags

Terkini

Terpopuler