Network
KUNINGANTALK- Dinilai membahayakan lingkungan, sejumlah titik pantai Kota Cirebon menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar.
Selain menimbulkan bahaya penyakit menular, TPS juga dapat mendatangkan banjir rob di sepanjang pantai termasuk ke rumah penduduk.
Beberapa titik sampah berada sepanjang Kelurahan Kesenden hingga Kesunean Kota Cirebon terdapat TPS liar.
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan Tol Cisumdawu Seksi 1, Selama 2 Minggu Masyarakat Bisa Gunakan Secara Gratis.
TPS liar dipicu sikap masyarakat yang ingin membuang sampah tanpa harus repot mendatangi TPS yang sudah disediakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
DLH Kota Cirebon sedang melakukan inventarisasi titik lahan yang dijadikan TPS liar dan memicu tumpukan sampah di kawasan pesisir.
Seorang warga Kesenden, Maman mengaku sampah biasanya dibuang warga yang melintas wilayah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari sampah yang dibungkus plastik.
Baca Juga: Kenapa Acha Septriasa Nangis di Depan Irwansyah Setelah Duet Bareng Lagi.
“Tumpukan sampah banyak tercecer di sepanjang pantai. Beberapa kali Pemkot dan DLH melakukan pembersihan tapi sampah kembali ada,” kata Maman.
Kepala DLH Kota Cirebon, Kadini menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk mengurangi lokasi TPS liar di kawasan pesisir. Pasalnya, tumpukan sampah menimbulkan pencemaran lingkungan.
“Pemerintah Kota Cirebon sudah berupa mengurangi TPS liar dengan memasang himbauan serta mengeruk sampah yang sudah ada. Lokasi TPS berada di sepanjang pantai Kota Cirebon terutama wilayah Kelurahan Kesenden hingga Kesunean,” ungkap Kadini, Senin (24 Januari 2022.
Kadini menambahkan DLH sudah melakukan uji kandungan air di setiap lokasi dan hasilnya masuk kategori berbahaya.
Baca Juga: Jadwal Kereta Api Melintas dan Berangkat Malam Hari dari Stasiun Cirebon ke Jakarta, Selasa 25 Januari 2022
Hal ini ditumbulkan dari pencemaran dan jumlah sampah yang banyak sehingga air di sekitar lokasi sangat kotor.
“Kita sosialisasikan secara masif bahwa membuang sampah di sana sangat dilarang. Kalau masih membandel, barulah ditindak. Kami sudah memiliki perda tentang sampah,” ujar Kadini.
Sedangkan terhadap sampah yang ada di bibir pantai, Kadini mengaku, pihaknya sering melakukan kerja bakti yang diikuti oleh elemen masyarakat. ***
