Ribuan Santri dari Berbagai Ponpes di Majalengka, Peringati HSN

- 22 Oktober 2022, 12:30 WIB
Wakil Bupati Majalengka H Tarsono D Mardiana dan Kepala Kemenag Majalengka H Agus Sutisna/KUNINGAN TALK
Wakil Bupati Majalengka H Tarsono D Mardiana dan Kepala Kemenag Majalengka H Agus Sutisna/KUNINGAN TALK /

KUNINGAN TALK- Ribuan santri berbagai pondok pesantren di Kabupaten Majalengka mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) bertempat di GGM, Sabtu 22 Oktober 2022.

Wakil Bupati Kabupaten Majalengka Tarsono D Mardiana mengatakan, peringatan hari santri di tahun ini, dilaksanakan dengan cukup meriah diberbagai pelosok daerah semua hadir.

“Tentunya kita bersyukur Alhamdulillah Covid-19 berangsur pulih, sehingga hari ini dibuktikan dengan berbagai aktivitas kita bertemu secara langsung di lapangan untuk mengikuti hari santri di tahun 2022 ini,” kata Tarsono di temui di GGM, Sabtu 22 Oktober 2022.

Dia mengatakan, di era digital serta era modern seperti sekarang ini tentunya para santri dituntut tidak hanya untuk belajar keagamaan saja.

Baca Juga: Berasal Dari Keluarga Ulama, Ganjar Didukung Ribuan Santri Cirebon

Diungkapkan dia, tentunya para santri hari ini adalah belajar dari semua segi dan disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi juga.

“Karena kita tidak bisa mengikuti perkembangan jaman dan tidak bisa membangun manakala kita tidak bisa menguasai ilmu serta pengetahuan dan teknologi,” ucapnya.

“Terbukti santri-santri kita banyak yang berprestasi tidak hanya saja dibidang keagamaan saja. Dan agama ini menjadi sebuah fundamental untuk membangun sumber daya manusia seutuhnya lahir dan batin,” ujar dia menambahkan.

Baca Juga: Harapkan Santri Kuningan Sarat Dengan Prestasi, Hal Ini Tips dari Wakil Bupati, M Ridho

Sementara itu di tempat terpisah Kepala Kemenag Kabupaten Majalengka Agus Sutisna mengatakan, bahwa kegiatan HSN ini diikuti oleh 500 pondok pesantren diberbagai wilayah Majalengka dengan jumlah peserta yang hadir sekitar 20 ribu santri.

Menurut dia, diharapkan yang telah disampaikan Pak Wabup tadi bentul, bahwa santri tidak hanya mempelajari kitab kuning saja.

“Kami mengenal dengan kitab kuningnya saja jadi tidak hanya belajar keagamaan, tapi belajar dua kenegaraan,” tegasnya.

Baca Juga: Ponpes Al-Ittifaq Bandung Percontohan Nasional Digitalisasi Pertanian

Seperti tadi jargon yang telah disampaikan kawan-kawan santri, jadi ada istilah menjaga NKRI, menjaga NKRI buat santri merupakan harga mati.***

Editor: Sihabudin

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah