Seorang Santri Asal Subang Tewas Tertemper Kereta Api di Arjawinangun, Seperti Ini Kejadiannya

- 15 Februari 2022, 19:04 WIB
Jajaran Kepolisian melakukan evakuasi korban tertemper kereta api.
Jajaran Kepolisian melakukan evakuasi korban tertemper kereta api. /Arif Rohidin/


KUNINGANTALK- Seorang santri asal Kabupaten Subang, M Roehan Saepti yang sedang belajar di Pondok Pesantren Dar Al Tauhid, Arjawinangun tewas akibat tertemper kereta api, Selasa 15 Februari 2002.
Santri asal Desa Ciasem Hilir, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang tertemper Kereta Api Argo Dwipangga dari arah Jakarta menuju Cirebon.
Roehan tertemper kereta api ketika sedang berjalan di rel kereta api.
Dia mengalami luka parah pada bagian kepala dan tubuh korban sehingga mengakibatkan meninggal di lokasi kejadian.

Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket KRL Commuter Line Bekasi ke Jakarta Kota Malam Hari, Selasa 15 Februari 2022
Kapolsek Arjawinangun, Kompol H. Sayidi membenarkan peristiwa naas yang menimpa salah satu santri tersebut.
“Ketika kami mendapat informasi langsung melakukan pemeriksaan dan evakuasi korban,” kata Sayidi.
Humas PT KAI Daops III, Suprapto  mengatakan peristiwa tersebut awalnya atas laporan KA Argo Dwipangga, kejadiannya tepat sebelum Stasiun Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
“Kami kemudian berkoordinasi dengan jajaran kepolisian atas dugaan ada remaja tertemper KA Argo Dwipangga,” kata Suprapto.

Baca Juga: Lolos dari Hukuman Mati, Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santriwati Divonis Penjara Seumur Hidup  
Suprapto menambahkan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi kejadian.
 Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Arjawinangun sebelum diserahkan kepada keluarganya.
Suprapto menghimbau kepada masyarakat agar tidak memasuki dan berkegiatan di jalur kereta api.
Sebab, selain melanggar UU 23/2007 tentang Perkeretaapian, hal tersebut juga membahayakan bagi keselamatan masyarakat itu sendiri. ***

Editor: Arif Rohidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah