Adapun dari pihak masyarakat desa Paniis yang mengeluh terutama dirasakan oleh warga yang tempat tinggal atau rumahnya dekat dengan tempat pembuangan sampah.
Tepatnya, pada saluran pengairan irigasi sawah. Di mana ditunjukan oleh Kepala Desa Paniis, Raski Baskara, yaitu di Dusun Pahing wilayah desanya.
Raski pun tak mengungkap bahwa sampah-sampah berserak yang menumpuk pada saluran irigasi berasal dari limbah objek wisata Cipaniis, yang mana selama dirinya menjabat Kades selalu mempermasalahkan dengan pihak pengelolanya yakni Perumda Aneka Usaha Kuningan.
Baca Juga: Pengunjung dan Pedagang Hingga Warga Sekitar Objek Wisata Cipaniis Mengeluh Begini
Iim Abdulrahim, perwakilan warga Dusun Pahing, yang rumahnya paling dekat dengan tempat menumpuknya sampah di saluran irigasi tersebut, mengeluhkan masalah banjir yang kerap terjadi di musim hujan.
Ditambah aroma tak sedap kadang kala mengganggu penciuman dirinya juga masyarakat sekitar lainnya.
“Walaupun ini saluran irigasi yang mana airnya untuk sawah bukan untuk dikonsumsi manusia, tetapi jika menimbulkan banjir hingga sampahnya mengotori sawah kami, ya tolong dibenerin,” ujar Iim.
“Saya orang yang paling dekat rumahnya dengan tumpukan sampah ini menjadi yang paling dibuat capek. Kalau hujan besar sibuk sendiri paling dibantu tetangga sebelah mengatasinya,” gerutunya lagi.
Sementara dikemukakan para perangkat desa Paniis, pihaknya sering melakukan kerja bakti membersihkan sampah-sampah tersebut.