Pegiat Lingkungan Hidup dan Pecinta Alam Kuningan Dibekali Manajemen Penanggulangan Tanggap Bencana

- 18 November 2023, 21:34 WIB
Kegiatan latihan Manajemen Penanggulangan Tanggap Bencana tersebut bertempat di Talaga Surian Camp Park, Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu 18 November 2023.*
Kegiatan latihan Manajemen Penanggulangan Tanggap Bencana tersebut bertempat di Talaga Surian Camp Park, Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu 18 November 2023.* /Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Upaya peningkatkan kemampuan mencegah dan menguji kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, Lembaga Pemuda Islam Ancaran (LPIA), Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kuningan, bersama dengan perwakilan mahasiswa, Mapala, Banser, dan unsur terkait, mengadakan pelatihan Manajemen Penanggulangan Tanggap Bencana.

Giat latihan Manajemen Penanggulangan Tanggap Bencana tersebut bertempat di Talaga Surian Camp Park, Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu 18 November 2023.

Pelatihan yang diikuti seratus peserta ini dibuka oleh Sekda Kuningan, Dr. H Dian Rachmat Yanuar, M.Si., bersama Boby Febrian, Perwakilan Asisten Deputi Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Kemenpora RI, serta perwakilan dari berbagai lembaga, termasuk Disdikpora, Disporapar, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Ngayogjazz ke-17, Kendati Panggung di Desa Tapi Hidupkan Pariwisata Hingga Turis Mancanegara Berdecak Kagum

“Ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman tentang manajemen penanggulangan bencana. Dengan demikian, latihan ini akan membantu peserta menjadi lebih siap untuk menghadapi bahaya yang mungkin terjadi di wilayah Kuningan,” kata Dian Rachmat Yanuar.

Diutarakan Sekda Kuningan, bahwa kondisi bencana alam saat ini sulit diprediksi, karena kebakaran, longsor, banjir, dan lainnya dapat terjadi di mana saja. Maka, penting untuk memahami kemampuan untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana.

Baca Juga: Gara-gara Transaksi Uang dalam Seleksi Panwascam, Ketua Bawaslu Ini Dicopot Jabatannya oleh DKPP

“Sekarang bukan lagi tanggap darurat bencana, melainkan  paradigmanya bergeser lebih pada pencegahan pengurangan akan resiko bencana. Untuk itu harus memahami tanda-tanda alam atau potensi bencana, lebih baik mencegah daripada menanggulangi,” ungkapnya.

Dian menganjurkan peran aktif pemuda dalam kegiatan kemanusiaan dan tanggap bencana harus dilakukan melalui latihan dan sinergitas dengan semua pihak. Pelatihan ini membantu pemuda menjadi lebih tangguh dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah