Network
PR KUNINGAN — Berikut ini tata cara mandi wajib yang disarankan untuk dilakukan sebelum melangsungkan pernikahan.
Bagi kamu yang akan memasuki pintu gerbang pernikahan, maka kiranya sangat penting untuk mengetahui praktek mandi wajib.
Mengutip dari laman Muhammadiyah.or.id, mandi wajib dalam bahasa arab juga dikenal sebagai ‘Al-Ghuslu’ dan bukan sekedar membersihkan diri semata, serta memiliki prosedur khusus lengkap dengan syarat-syaratnya higga rukun.
Konsep mandi wajib juga sering kali disebut sebagai janabah yang mengandung makna kedalaman dan jauh.
Imam Nawawi pernah menjelaskan, bahwa mandi wajib atau janabah dalam konteks syariat dapat diartikan sebagai seseorang yang mengeluarkan air mani atau terlibat dalam hubungan suami istri.
Maka dari itu, seseorang yang sedang dalam keadaan junub diwajibkan untuk tidak melaksanakan solat, membaca Al-Quran hingga menjauhi masjid.
Untuk hukum dan dasar aturan soal kewajiban mandi wajib juga telah tertuang dalam Surat Al-Maidah (5:6).
“….dan jika kamu jubub maka mandilah, dan jika kami sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)…” selain itu, dalam sebuah hadid mencatatkan aarang Rasullah SAW yang menyatakan “Apabila datang bulan (menstruasi), maka tinggalkanlah shalat dan apabila setelah selesai haid, maka mandilah kamu” (HR. Bukhari dan Muslim).
