Baca Juga: Soal Pemberian Izin Tambang ke Ormas Keagamaan, PBNU Sebut Langkah Jokowi yang Berani
Tidak ada yang tahu siapa dan bagaimana tempe pertama kali dibuat. Serat Centhini adalah satu-satunya bukti bahwa orang Jawa telah makan tempe sejak beberapa abad yang lalu.
Menurut buku kesusastraan Jawa, tempe telah menjadi hidangan yang populer di kalangan orang Jawa dan merupakan bagian dari berbagai upacara adat di abad ke-16.
Berdasarkan informasi ini, Forum Tempe Indonesia telah memulai kampanye untuk lebih mempromosikan tempe di seluruh dunia sejak tahun 2014. Mereka melakukan ini bersama dengan berbagai lembaga yang berkaitan dengan tempe.
Pengetahuan dan teknologi tradisional yang digunakan nenek moyang Indonesia untuk menghasilkan bahan makanan yang kaya nutrisi dan manfaat lainnya dikenal sebagai budaya tempe.
Proses dimulai dengan dukungan tertulis dan penelitian, terutama dari Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Honda BeAT Terbaru Resmi Meluncur dengan Teknologi Terbaru, Begini Harga dan Spesifikasinya
Pada tahun 2017, para inisiator juga berhasil mendaftarkan Tempe Jawa Tengah sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia di Kemendikbudristek dengan nomor registrasi 201700525. Hingga hari ini, upaya untuk melestarikannya masih berlangsung.
Ketua Forum Tempe Indonesia Muslimatun menyatakan bahwa para pecinta tempe dan pengrajin telah menjadikan tanggal 6 Juni sebagai Hari Tempe Nasional sejak beberapa tahun lalu. Namun, pemerintah belum menetapkan secara resmi.
Menurutnya, sangat penting bagi masyarakat untuk berkumpul setahun sekali untuk menghormati nenek moyang bangsa, yang telah meninggalkan tempe sebagai makanan yang kaya akan nutrisi dan memiliki kandungan protein yang sebanding dengan protein hewani.