Ngarawat Ngaruwat Ngarumat Filosofi Ciremai Fest 2024 Kuningan Dipuji Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan

- 8 Juni 2024, 20:49 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono (kelima dari kanan), mewakili Menteri KLHK Siti Nurbaya, menyampaikan apresiasi positif kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan atas penyelenggaraan Ciremai Fest 2024.*
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono (kelima dari kanan), mewakili Menteri KLHK Siti Nurbaya, menyampaikan apresiasi positif kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan atas penyelenggaraan Ciremai Fest 2024.* /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Event Ciremai Fest 2024 yang digagas Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), mendapat apresiasi positif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sabtu 8 Juni 2024, hari ketiga penyelenggaraan Ciremai Fest 2024 di Kota Kuda, terdapat dua venue yang meriah.

Pertama, Kemah Konservasi yang diisi sub event seperti Pesta Hammock, Fun Hiking, Tanam Pohon, Dialog Konservasi dan Live Music di Lempong Balong, kawasan wisata Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Venue kedua di Open Space Galeey kawasan wisata Linggajati, Kecamatan, Cilimus, Kabupaten Kuningan, ada Pasar Rakyat, Pasar Sisi Leuweung, Push Bike, Dance and Music Performance, Stand Up Comedy, Launching Kurikulum Gunung Ciremai, dan Start Jabar Ultra.

Di acara tersebut hadir Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono, mewakili Menteri KLHK Siti Nurbaya, menyampaikan apresiasi positif kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan atas penyelenggaraan Ciremai Fest 2024.

Bambang, menilai kegiatan ini secara strategis untuk menekankan pentingnya melestarikan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bagi seluruh masyarakat.

Ia memuji filosofi “Ngarawat, Ngaruwat, dan Ngarumat,” yang menjadi spirit dan bakal dipegang teguh oleh masyarakat Ciremai.

Baca Juga: Ciremai Fest 2024: Sejurus Kurikulum Gunung Ciremai, Seniman Dirangkul Berelaborasi Perkuat Magnet Kuningan

Menurutnya, hal itu mencerminkan kesadaran bahwa manusia tidak bisa lepas dari alam, manusia membutuhkan alam untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Sehingga, tumbuh kesadaran dari hati nurani untuk menjaga alam, agar alam tetap lestari sehingga sumber daya alam tetap tersedia untuk anak cucu kelak.

“Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) berfungsi sebagai menara air bagi penduduk di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan),” kata Bambang. “Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk dan Cisanggarung berada di Taman Nasional Gunung Ciremai,” imbuhnya.

Sekjen KLHK menjelaskan, bahwa 54 dari 97 sumber air di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) digunakan oleh masyarakat di desa penyangga untuk keperluan non-komersial, yaitu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pengairan/irigasi lahan pertanian.

Bambang juga menyatakan bahwa manfaat lingkungan lain dari Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sangat penting, yaitu menyediakan udara bersih bagi semua orang, berfungsi sebagai pusat bagi tiga kabupaten di sekitarnya, dan menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna.

Baca Juga: Sarana Mini Teater Edukatif Hadir di Pusat Kota Kuningan, Cek Jam Operasionalnya: Gratis

Selain itu, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memiliki kemungkinan untuk menggantikan pupuk kimia buatan untuk menyelesaikan masalah pertanian dan lingkungan karena penemuan tiga jenis mikroba yang berfungsi sebagai penyubur.

Dinyatakannya, bahwa temuan luar biasa ini menunjukkan betapa pentingnya kawasan konservasi untuk wisata alam, habitat satwa, perubahan iklim, dan air, serta manfaat bioprospeksi yang akan menjadi masa depan kita.

Kemeriahan acara Ciremai Fest 2024 di Open Space Galleru kawasan wisata Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu 8 Juni 2024.*
Kemeriahan acara Ciremai Fest 2024 di Open Space Galleru kawasan wisata Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu 8 Juni 2024.* Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

Sementara itu, Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, menyatakan bahwa Gunung Ciremai adalah "Atap Jawa Barat" dan merupakan anugerah Allah SWT bagi masyarakat Kabupaten Kuningan dan Jawa Barat.

Iip menjelaskan bahwa tujuan dari upaya ini adalah untuk menanamkan rasa ikatan dan tanggung jawab kepada warga Kuningan sehingga mereka dapat bekerja sama untuk menjaga Gunung Ciremai.

Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kuningan berkomitmen untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Kurikulum Gunung Ciremai sebagai muatan lokal karena mereka menyadari pentingnya keberadaan gunung tertinggi di Jawa Barat itu. 

Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan, Elon Carlan, menambahkan, bahwa Ciremai Fest 2024 juga mendongkrak okupansi hotel dan perputaran ekonomi Kota Kuda.

Baca Juga: Mengenang Wafatnya Nabi Muhammad SAW di Madinah, Arab Saudi 8 Juni 532 M, Apa Saja Wasiatnya?

“Selama berlangsung Ciremai Fest 2024, menurut laporan hotel-hotel banyak tamu, kamar-kamarnya penuh. Juga, perputaran ekonomi diperkirakan miliaran Rupiah,” ungkapnya.

"Semoga langkah awal ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk bekerja sama untuk menjaga kelestarian Gunung Ciremai yang menjaga alam Kuningan dan sekitarnya," tambah Elon Carlan.

Turut hadir, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama KLHK, perwakilan dari Kemenparekraf, Kemendikbud, Kemristekdikti, BIG, BPIP, perwakilan dari Pemprov Jawa Barat, jajaran Pimpinan OPD Pemerintah Kabupaten Kuningan, Forkompimda Kabupaten Kuningan, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), organisasi pecinta alam AKAR dan organisasi lainnya, serta siswa-siswi pelajar dan perwakilan mahasiswa.***

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah