PR KUNINGAN — Keputusan Prabowo Subianto dan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Pilpres 2024, disebut-sebut menjadi keuntungan tersendiri bagi Ketum Gerindra itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat politik Universitas Airlangga, Hari Fitrianto, pada Rabu 25 Oktober 2023.
Adapun keuntungan yang dimaksud Hari adalah terkait adanya ‘Jokowi Effect’, hingga torehan suara yang besar dari para anak muda atau yang akrab disebut sebagai generasi Z dan generasi milenial.
“Saya kira ada banyak hal dari Gibran, yang bisa dikapitalisasi, bisa didorong menjadi sumber daya pemenangan juga startegi kampanye,” kata Hari.
Hari menilai, pasangan Prabowo-Gibran menjadi pasangan paling potensial mendapatkan ‘Jokowi Effect’, mengingat pasangan ini mempunyai kedekatan lebih dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kedekatan yang dimaksud adalah faktor Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi. Sedangkan Prabowo Subianto saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju.
“Prabowo-Gibran bisa melakukan klaim secara terbuka bahwa mereka ini suksesor dari kepemimpinan Jokowi selama periode ini, mereka adalah penerus karena yang satu menterinya dan satu lagi anak kandungnya,” ujarnya.
Hari menambahkan, pengalaman Prabowo sebagai peserta Pilpres menurutnya belum cukup. Hal itu ditambah pada konstentasi politik tahun depan pemilih bakal didominasi oleh kalangan muda.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions Barcelona vs Shakhtar Donetsk Malam Ini: Tayang Dimana?
Pernyataan itu turut diperkuat dengan data dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) milenial pada Pemilu 2024 mencapai 68.822.389 atau 33,60 dan pemilih kalangan generasi Z sepesar 46.800.161 atau 2,85 persen dari total keseluruhan DPT yang berjumlah 204.807.222.
Atas dasar itulah, Prabowo Subianto berani menggandeng Gibran Rakabuming untuk bersanding sebagai Cawapres mengingat umut yang 36 tahun dan diharapkan dapat mendulang suara dari kalangan milinelial hingga generasi Z.
“Tinggal bagaimana masyarakat percaya dengan story telling Gibran terkait dirinya, apakah Gibran bisa meyakinkan mereka,” pungkasnya.***
Follow Goggle News Pikiran Rakyat Kuningan untuk mendapatkan Informasi Liputan Lengkap