“Sehingga kalau orang di Tangerang mau ke Jakarta (jarak tempuh motor) 60 km masih akan pikir-pikir, nanti isi dayanya dimana? Isu yang kedua baterai itu masih mahal,” tutur Moeldoko.
Selanjutnya, masalah lain yang menghambat pasar motor listrik adalah waktu pengisian yang relatif lama, dengan pengisian rata-rata lebih dari dua jam atau bahkan lebih dari empat jam.
Perbandingan dengan Mobil Listrik
Baterai mobil listrik saat ini, di sisi lain, dapat menghemat banyak waktu pengisian daya. Beberapa merek mengklaim bahwa mereka dapat mengisi daya hingga full hanya dalam waktu satu jam saja dari 20 atau 30 persen.
Bahkan ada juga, salah satu produk roda empat listrik terbaru mengungkapkan bahwa mobilnya dapat mengisi daya mulai dari 30 sampai 80 persen hanya hanya dalam waktu 28 menit saja.
Meskipun demikian, Moeldoko optimistis bahwa industri motor listrik di Tanah Air akan berkembang lebih jauh, dengan produsen harus terus melakukan inovasi, terutama dalam hal teknologi baterai.
“Rata-rata sekarang harga baterai motor antara Rp9 juta hingga Rp10 juta, kalau nanti bisa antara Rp6,5 juta sampai Rp6 juta itu pasti orang akan beralih (ke motor listrik), apalagi pengisian dayanya cepat dan jarak tempuhnya jauh,” pungkasnya.***