Innalillahi, Banjir Demak Rendam 4.000 Rumah Warga dan 275 Hektare Lahan Pertanian

7 Februari 2024, 10:00 WIB
Banjir Demak akibat tanggul sungai jebol, mengakibatkan 4.000 rumah warga terendam, kerusakan 6 bangunan sekolah, 1 masjid, dan kantor kelurahan, serta 275 hektare lahan pertanian, Selasa 6 Februari 2024.* /Antara

PR KUNINGAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melaporkan jumlah rumah yang terdampak banjir akibat tanggul sungai jebol mencapai 4.000 rumah, tersebar di lima desa.

Pelaksana Tugas Kalak BPBD Kabupaten Demak, M. Agus Nugroho Luhur P., Selasa 6 Februari 2024, menyatakan, bahwa enam desa tersebut adalah Desa Pilangwetan dan Kebonagung di Kecamatan Kebonagung, Desa Sidorejo dan Rejosari di Kecamatan Karangawen, dan Desa Kalianyar di Kecamatan Wonosalam.

Selain rumah warga, banjir juga mengakibatkan kerusakan enam bangunan sekolah, satu masjid, dan kantor kelurahan, selain area permukiman dan pertanian seluas 275 hektare.

“Adapun jumlah orang yang terdampak jelas mencapai ribuan,” tutur Agus.

Bahkan, banyak orang terpaksa mengungsi karena banjir yang terjadi sejak Senin, 5 Februari 2024 malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

Di antara mereka di Desa Sidorejo, 62 orang mengungsi ke masjid di daerah tersebut dan 54 orang mengungsi ke kantor UPTD.

Ada beberapa banjir di Kabupaten Demak yang disebabkan oleh tanggul yang jebol dan air sungai yang mengalir setelah air kiriman dari daerah atas.

Dia menyatakan bahwa jika hujan hanya terjadi di Kabupaten Demak, tentunya tidak akan menyebabkan banjir.

Di Dukuh Mangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, ada dua tanggul sungai yang jebol karena hujan deras di daerah hulu, yang menyebabkan debet air meningkat.

Tanggul Sungai Tuntang di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, dan tanggul kanan Sungai Cabean di Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo, masing-masing berada di lokasi yang sama.

"Kami sudah berkoordinasi dengan masing-masing camat, agar berkoordinasi dengan masing-masing desa yang lebih mengetahui kondisi di lapangan untuk menyiapkan tempat pengungsian maupun kebutuhan logistik," tukas Kalak BPBD Demak.

Dia menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada masalah logistik karena setiap kebutuhan dipenuhi segera. Juga, tim relawan dari BPBD, PMI, Basnas, dan berbagai kelompok masyarakat sudah siap diterjunkan.

"Saat banjir mulai terjadi pada malam hari, mereka juga sudah diterjunkan ke lokasi terdampak banjir, sehingga bisa membantu meringankan beban masyarakat serta meminimalkan potensi risiko yang terjadi," kata Agus.

Menurutnya, bahwa pihak yang bertanggung jawab, yaitu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jratun Seluna, pasti akan segera menangani perbaikan tanggul sungai yang jebol.

Di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, tanggul Sungai Tuntang jebol, merusak beberapa rumah warga dan menggerus jalan setempat.***

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler