PR KUNINGAN — Gunung Merapi yang masuk kedalam wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, kembali menunjukan tanda-tanda aktivistasnya dengan mengeluarkan guguran awan panas atau masyarakat sekitar biasa menyebutnya dengan Wedhus Gembel.
Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), hembusan awan panas atau Wedhus Gembel terjadi pada Jumat, 1 Desember 2023.
Tidak tanggung-tanggung, BPPTKG menyebut bahwa awan panas terjadi sebanyak dua kali yakni pukul 19:47 WIB dan 19:27 WIB dengan jarak luncur dan arah yang berbeda-beda.
“Gunung Merapi tanggal 1 Desember 2023 pukul 19:47 WIB dengan jarak luncur sejauh 1200 m mengarah ke selatan (Kali Boyong) dan pukul 19:27 WIB sejauh 2000 m mengarah ke barat daya (Kali Bebeng),” tulis BPPTKG dalam akun X.
Sementara itu, pasca meluncurkan Wedhus Gembel sebanyak dua kali dengan jarak luncur terjauhnya yang mencapai 2000 m, sejumlah wilayah yang masuk dalam kawasan lereng Gunung Merapi diguyur hujan abu.
“Paska kejadian awan panas guguran dilaporkan Warga Merapi terjadi hujan abu tipis di wilayah kecamatan Selo, meliputi: Jrakah, Lapangan Senet, Sumber dan wilayah Kec. Sawangan di Wonolelo,” tulis BPPTKG.
Hingga saat ini, pihak BPPTKG belum mencabut status Siaga sejak tahun 2020 lalu. Adapun potensi bahaya saat ini adalah guguran lava dan awan panas pada wilayah selatan barat daya yang meliputi, Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara potensi bahaya di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.