Sebanyak 35 Orang yang Diduga Terlibat Dalam Insiden Ledakan Dekat Makam Jenderal Soleimani Telah Ditangkap

- 12 Januari 2024, 14:34 WIB
Ilustrasi ledakan/Pixabay/ 35 orang pelaku bom di iran telah ditangkap
Ilustrasi ledakan/Pixabay/ 35 orang pelaku bom di iran telah ditangkap /

PR KUNINGAN — Teka-teki tentang siapa pelaku yang terlibat dalam peristiwa ledakan bom di acara upacara peringatan kematian mantan jenderal terkemuka Iran Qasem Soleimani akhirnya mulai terungkap.

Melansir dari Reuters pada Kamis 11 Januari 2024, Kementerian Intelijen Iran mengatakan bahwa sebanyak 35 orang telah ditangkap di enam provinsi karena diduga terlibat dalam insiden dua ledakan bom yang terjadi baru-baru ini di Kota Kerman, Iran tenggara.

Sebelumnya pihak Iran serta beberapa negara termasuk Rusia dan Turki telah mengumumkan akan mengutuk siapapun dalang yang terlibat dibalik insiden ledakan yang hampir memakan 100 orang korban itu.

Baca Juga: Mengenal Perplexity AI Mesin Pencari yang Digadang-gadang Bakal Menggeser Popularitas Google, Begini Faktanya

Kementerian Intelijen memberikan detail tambahan tentang serangan teroris yang terjadi pada 3 Januari lalu di dekat makam jenderal Iran Qassem Soleimani, yang menewaskan lebih dari 90 orang dan melukai sekitar 280 orang.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa beberapa orang telah diidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam serangan bom Kerman dan saat ini sedang dilakukan upaya untuk menangkap mereka.

Disebutkan bahwa upaya penyelidikan sedang dilakukan untuk mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam merencanakan dan memerintahkan serangan teroris itu yang menandai peristiwa serangan paling mematikan yang menimpa Iran sejak Revolusi Islam pada tahun 1979.

Baca Juga: Jumlah Petani Muda Indonesia Kian Merosot, Pengamat UGM Harap Materi Pertanian Masuk Kurikulum SD hingga SMA

Selain itu, pihak kementerian mengidentifikasi salah satu teroris dalam serangan bom bunuh diri tersebut. Salah satunya adalah Bazirov Israeli, seorang warga Tajikistan berusia 24 tahun yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS melalui platform Telegram setelah mendapatkan pelatihan tentang operasi teroris di Afghanistan.

Halaman:

Editor: Ade Ardiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah