Network
PR KUNINGAN — Terungkapnya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus program magang ke Jerman untuk mahasiswa dari sejumlah universitas di Indonesia, mendapat respon serius dari Kementerian Pendidikan, Kebudaaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Melalui Direktur Jenderal Kemendikbusristek, Abdul Haris mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian untuk memberikan sanksi terhadap total 33 kampus yang ada di Indonesia dan terlibat dalam kasus TPPO dengan modus magang mahasiswa ke Jerman.
“Kamis sedang melakukan kajian ini (sanksi). Ini kami terus melakukan koordinasi dengan Kabareskrim, juga difasilitasi Kantor Staf Presiden (KSP),” ujarnya, pada Rabu, 28 Maret 2024.
Dalam kesempatan itu, Abdul menegaskan bahwa program magang ke Jerman untuk mahasiswa atau yang kerap disebut ferien job tersebut, tidak memenuhi kriteria untuk masuk dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan hal tersebut pun telah dijelaskan dalam Surat Edaran Dirjen Diktirestek pada 27 Oktober 2023 lalu.
MBKM sendiri adalah upaya Kemendikbudristek dalam menyediakn ruang kepada para mahasiswa untuk belajar di luar keas dan mampu memberikan pembekalan skill dan peningkatan kompetensi.
Peningkatan kompetensi dan pembekalan skill melalui program MBKM itu nantinya diharapkan dapat berbuah manfaat kepada lulusan sarjan agar siap bekerja, terutama dalam membantu mereka menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia industri hingga masyarakat.
“Jadi di situs jelas kata kuncinya, harus ada muatan pembelajaran dan peningkatan kompetensi,” jelasnya.
Bakal jadi Pembelajaran
Menurutnya, dalam progra ferien job ini tidak ditemukan muatan pembelajaran dan peningkatan kompetensi mahasiswa, sehingga Kemendikbudristek pada Oktober lalu telah menegaskan kegiatan ini bertentangan dengan nilai-nilai atau kriteria yang ada di MBKM.
