Dermawannya KDM, Papasan di Jalan dengan Perantau Terpaksa Mudik Jual Emas Ibunya, Dedi Mulyadi Kasih Surprise

- 2 April 2024, 21:24 WIB
Kang Dedi Mulyadi (KDM) membantu satu keluarga pemudik, perantau tukang kredit pakaian di Sukabumi, hendak mudik ke Subang berbekal ongkos menjual kalung emas ibunya. KDM terketuk jiwa sosialnya, lalu memberikan sejumlah uang guna mengganti kalung tersebut.***
Kang Dedi Mulyadi (KDM) membantu satu keluarga pemudik, perantau tukang kredit pakaian di Sukabumi, hendak mudik ke Subang berbekal ongkos menjual kalung emas ibunya. KDM terketuk jiwa sosialnya, lalu memberikan sejumlah uang guna mengganti kalung tersebut.*** /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Kang Dedi Mulyadi politisi Gerindra juga mantan Bupati Purwakarta dua periode ini begitu dermawan. Jiwa humanitarian KDM tak perlu diragukan lagi, baru-baru ini sedang memperbaiki Jembatan Cihambulu dengan biaya milyaran Rupiah berani rogoh “kocek” pribadi.

Pada Senin, 1 April 2024, Kang Dedi Mulyadi tak sengaja papasan di jalan bertemu dengan pemudik satu keluarga terdiri dari suami-istri dan dua orang anaknya naik 1 unit sepeda motor. Hal ini spontan membangkitkan jiwa sosial KDM untuk membantunya.

Terlebih ketika Kang Dedi Mulyadi bercengkerama ngobrol di sela pemudik tersebut beristirahat di tepi jalan, KDM mendengar lirih mereka bisa mudik pun harus meminjam uang kepada mertuanya dengan cara menjual emas ibundanya itu.

Bapak pemudik bernama Supriadi itu mengaku berprofesi sebagai tukang kredit pakaian. Mereka menempuh perjalanan dari Kabupaten Majalengka menuju Subang, Jawa Barat—dimana estimasi waktu tempuh sekitar 6 hingga 7 jam perjalanan.

Baca Juga: KDM Kebut Pekerjaan Jembatan Cihambulu Agar Dinikmati Masyarakat Pas Lebaran 2024; Ebit dan Erik Jangan Kabur!

“Kеbеtulаn kеrjааn ѕеlаmа рuаѕа іnі lіbur, jаdі mudіk lеbіh аwаl ѕuрауа tеnаng dаn bеlum mасеt. Inі kаn mоtоr реnuh jаdі jаlаnnуа реlаn аѕаl selamat ѕаmраі tujuаn,” uсар Suрrіаdі ѕааt bеrtеmu KDM.

Kang Dedi Mulyadi mendengar apa yang dituturkan pemudik, bahwa Supriadi ia merantau sebagai tukang kredit pakaian di Sukabumi, sementara anak dan istrinya tinggal bersama mertua di Majalengka.

Supriadi mendapatkan upah sebagai tukang kredit pakaian dari bosnya, sekitar sepuluh hingga lima belas persen dari keuntungan. Tapi itu pun tergantung pada capaian target penjualan.

Dimisalkannya, ketika Supriadi laku mengkreditkan hingga 200 potong pakaian dalam satu bulan dengan cicilan mulai dari Rp2 ribu sampai Rp5 ribu per hari. Dan, jika pembayaran kredit lancar dalam satu bulan, ia dapat memperoleh penghasilan bersih antara Rp2,4 juta hingga Rp2,8 juta.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah