PR KUNINGAN — Kang Dedi Mulyadi masih memburu preman yang telah melakukan tindakan kriminal, memalak bahkan membacok orang yang dipekerjakan KDM dalam perbaikan bangunan Jembatan Cihambulu, di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Atas laporannya ke pihak kepolisian setempat pun telah mengultimatum preman pelaku pemalakan dan pembacokan terhadap pekerja bangunan Jembatan Cihambulu agar kooperatif menyerahkan diri.
Karena merasa dirugikan pekerjanya menjadi korban “premanisme”, Kang Dedi Mulyadi berinisiatif melakukan penyelidikan sendiri untuk mengetahui identitas dan keberadaan pelaku.
Hasilnya menunjukkan bahwa KDM telah mengetahui alamat dua preman yang melakukan pemalakan dan pembacokan terhadap pekerja yang sedang memperbaikin bangunan Jembatan Cihambulu, sekaligus merupakan proyek berasal dari anggaran pribadi Kang Dedi Mulyadi.
Kedua preman pelaku pemalakan dan pembacokan diduga bersembunyi di tempat lain karena takut kasusnya telah menjadi viral dan menjadi perhatian publik.
“Saya mencoba mengidentifikasi keberadaan pelaku. Ternyata ada dua orang yang melakukannya bernama Ipin dan Ebit, adik iparnya,” ungkap mantan Bupati Purwakarta dua periode ini.
KDM mengatakan mereka telah melihat istri Ipin dan menemukan kontrakan Ebit tidak jauh dari rumah Ipin. Ipin dan Ebit kabur bersembunyi saat caleg DPR RI terpilih dari Partai Gerindra yang menerima suara terbanyak di Jawa Barat itu tiba.
Kang Dedi Mulyadi lantas menyambangi rumah Ipin, di sana ia bertemu dengan istrinya, Eneng.