Luar Biasa Ecep Suwardaniyasa Muslimin Jadi Jurnalis Indonesia Pertama Catatkan Nama di Wall of Fame WMM

- 17 April 2024, 12:30 WIB
Ecep Suwardaniyasa Muslimin, warga Tasikmalaya, Jawa Barat, yang dikenal sebagai seorang wartawan. Ia menjadi jurnalis Indonesia pertama yang sukses meraih penghargaan Six Star World Marathon setelah dirinya mampu menyelesaikan enam rangkaian World Marathon Majors  (WMM).*
Ecep Suwardaniyasa Muslimin, warga Tasikmalaya, Jawa Barat, yang dikenal sebagai seorang wartawan. Ia menjadi jurnalis Indonesia pertama yang sukses meraih penghargaan Six Star World Marathon setelah dirinya mampu menyelesaikan enam rangkaian World Marathon Majors (WMM).* /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Ecep Suwardaniyasa Muslimin, warga Tasikmalaya, Jawa Barat, yang dikenal sebagai seorang wartawan. Ia menjadi jurnalis Indonesia pertama yang sukses meraih penghargaan Six Star World Marathon setelah dirinya mampu menyelesaikan enam rangkaian World Marathon Majors (WMM).

Diketahui, Ecep Suwardaniyasa Muslimin bergabung dengan 15 pelari asal Indonesia lainnya untuk berlari maraton di Boston, Amerika Serikat, sejauh 42.2 kilometer, pada Senin 15 April 2024 waktu AS.

Dan hasilnya, pelari Indonesia atas nama Ecep Suwardaniyasa Muslimin, tercatat di Wall of Fame Finisher World Marathon Majors (WMM).

Baca Juga: Hasil Liga Champions Leg 2 Dortmund vs Atletico Madrid dan Barcelona vs PSG, Comeback Dramatis!

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno adalah salah satu dari 87 pelari Indonesia yang juga berhasil mencatatkan namanya.

Ecep Suwardaniyasa ialah jurnalis tvOnenews.com, memulai seri balapan lari WMM pada 2018 di Berlin, Jerman; kemudian, pada 2019, dia melanjutkan ke marathon Chicago.

Setelah melakukan dua marathon di Amerika Serikat pada tahun 2020 dan 2021, Ecey Suwardaniyasa memutuskan untuk tidak mengikuti seri WMM karena pandemi COVID-19.

Usai pandemi berakhir pada tahun 2022, dia memutuskan untuk kembali ke WMM pada tahun 2022 di London, Inggris. Pada tahun 2023, dia melanjutkan dengan marathon di Tokyo, Jepang, dan New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Indonesia Mangkel Merasa Timnas Dikerjain Wasit Hingga Dikalahkan Qatar 2-0, Erick Ngedumel Lalu PSSI Protes!

"Motivasi saya ingin mengajak pola hidup sehat bagi masyarakat secara luas, khususnya bagi para jurnalis," kata Ecep Suwardaniyasa saat dihubungi langsung dari Boston pada Selasa 16 April 2024.

Dia mengikuti ajang WMM dengan tujuan untuk mendorong masyarakat Indonesia untuk mengadopsi gaya hidup sehat.

“Para jurnalis sangat sibuk sehingga mereka tidak tahu kapan berhenti karena tuntutan deadline terus menerus. Di tengah kesibukan, Anda harus dapat meluangkan waktu untuk berolahraga, kata saya. Menurutnya, olahraga terbaik untuk jurnalis adalah lari,” ujar Ecep.

Setelah enam tahun lalu, tepatnya pada 2018, Ecep Suwardaniyasa tertarik untuk memulai gaya hidup sehat dengan berolahraga lari.

Baca Juga: 3-3 Hasil Persib vs Persita Dramatis Samakan Kedudukan Setalah Tertinggal Dua Gol Febri Hariyadi & Ciro Alves

Ia mengungkapkan betapa sulitnya memulai olahraga lari ini dari nol. Ecep Suwardaniyasa memulai dengan berlari untuk satu putaran penuh lapangan sepak bola di tahun 2018, "Di tahun 2018 memulai dari nol betul. Satu putaran lapangan bola langsung muntah-muntah."

Namun, ia menjadi lebih nyaman seiring waktu karena terus berlatih, dan sampai sekarang ia mampu mengikuti seri marathon dunia. Ecep Suwardaniyasa menyatakan bahwa olahraga lari akan menghasilkan tubuh yang lebih sehat, bugar, dan berat badan ideal.

Sangat sulit baginya untuk menyelesaikan marathon di Boston, Amerika Serikat. Karena jalurnya memiliki banyak tanjakan yang panjang, antara 26 dan 36 kilometer, yang dapat menyebabkan cedera.

Baca Juga: Jelang Putusan Sidang MK Sengketa Pilpres, Timnas AMIN Taruh Harapan ini Kepada Hakim

Ecep Suwardaniyasa mendorong jurnalis Indonesia untuk mengadopsi pola hidup sehat dengan mendirikan komunitas lari di tvOne tempatnya bekerja dan di kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, setelah menyelesaikan ajang marathon di Boston, Amerika Serikat. Dia menjadi jurnalis Indonesia pertama yang berhasil mencatatkan namanya sebagai Six Star Marathon di ajang WMM.

Ada dua kompetisi lari: Tazbrurunners Tasikmalaya dan One Runner. Beberapa jurnalis dari dua komunitas tersebut berpartisipasi dalam WMM, tetapi hanya jurnalis Indonesia yang berhasil menyelesaikan enam edisi marathon global tersebut.

"Saya berharap ada jurnalis lain yang bisa menorehkan namanya di ajang WMM ke depan," harapnya.***

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah