Persegeran Waktu Tanam, Pemprov Jabar Harapkan Impor Beras Stabilkan Harga Pasar

- 1 Maret 2024, 05:00 WIB
Pj Sekda Jabar Taufiq Budi Santoso saat membuka Forum Perangkat Daerah Jabar
Pj Sekda Jabar Taufiq Budi Santoso saat membuka Forum Perangkat Daerah Jabar /PR Kuningan/Humas Jabar

Baca Juga: Ketua KPU Divonis Pelanggaran Kode Etik Lagi, Kali ini Gara-gara Masalah Rekrutmen Anggota KPU

Sebelum ini, dilaporkan bahwa harga beras di pasaran sendiri berkisar antara Rp13 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram untuk beras medium, dengan harga beras premium mencapai Rp17 ribu per kilogram atau lebih tinggi.

Menurut Bey Triadi Machmudin, Penjabat Gubernur Jawa Barat, ketersediaan beras di beberapa toko ritel memang terbatas.

Menurut Bey, hal ini disebabkan oleh tanggung jawab administrasi terhadap permintaan beras yang diharuskan ke Bulog Pusat, yang menyebabkan proses pengadaan beras oleh retail sedikit terhambat.

Di Bandung, Kamis (22/2), Bey mengatakan, "Kemarin saya ke retail-retail, yaitu administrasi seperti di Lotte, jadi kebanyakan belum masuk, ada administrasi yang menunggu diselesaikan, harus tercatat dulu di Bulog pusat."

Baca Juga: Telah Terbit Buku Tentang Publisher Rights di Indonesia Karya Wartawan Pikiran Rakyat Kuningan

Bey mengungkapkan bahwa sejauh ini, beras kategori medium bukan dari Bulog, dan Harga Eceran Tertinggi (HET) adalah beras kategori premium.

Bahwa stok beras di Jawa Barat aman untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024, menurut Perum Bulog Jawa Barat.

Di Bandung, Jumat (16/2), M Attar Rizal, Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Barat, menyatakan, "Stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jabar sebesar 93 ribu ton dan stok beras dalam perjalanan sebanyak 40 ribu ton. Jadi total stok beras di Bulog Jabar akan mencapai 133 ribu ton."

Baca Juga: Daftar Hari Libur dan Cuti Bersama Bulan Maret 2024

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x