Lalu apa yang menyebabkan rupiah melemah atas dollar AS? Hal itu tak lain karena kuatnya ekonomi AS, sebagaimana bisa dilihat di data inflasi dan retail sales yang masih berada di atas ekspektasi pasar.
Lemahnya rupiah atas dollar AS juga disebabkan karena situasi geopolitik yang memanas. Belum lagi konflik di Timur Tengah antara Iran-Israel Penjajah yang meletus memicu lemahnya rupiah terhadap dollar AS.
Akibat konflik di Timur Tengah itu pula, mata uang emerging market di Asia mengalami pelemahan atas dollar AS.
Soal Inflasi
Lemahnya rupiah atas dollar AS ini ditanggapi dengan santai oleh pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto percaya diri (pede) bahwa Indonesia bisa mengatasi inflasi berkaca dari konflik Rusia-Ukraina.
"Kita berpengalaman dalam penanganan inflasi saat konflik Ukraina. Saat konflik tersebut, kita lihat secara keseluruhan inflasi kita masih terkendali," ujar Airlangga Hartarto Kamis, 18 April 2024.
Tak tanggung-tanggung, konflik Rusia-Ukraina memberikan efek inflasi di level yang sangat tinggi yakni 5,95 persen. Airlangga menyebut inflasi sudah relative terkendari di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen.
Baca Juga: Dimulai Bulan Juli 2024, Ini Daftar Lembaga dan Kementerian yang Pindah ke IKN Tahap Pertama
Komoditas bahan pangan menyumbang inflasi yang cukup tinggi, karena adanya fenomena El Nino. Untuk menangani inflasi, pemerintah bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar inflasi tetap terkendali dalam rentang 2,5 persen plus minus 1 persen.***