Update Kurs Nilai Tukar Rupiah Hari ini: Jumat 19 April 2024, 1 Dollar AS = Rp16.207, Ekonom Singgung Moneter

- 19 April 2024, 10:20 WIB
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. /Antara/Muhammad Adimaja/

PR KUNINGAN — Berikut update kurs nilai tukar Rupiah hari ini, Jumat 19 April 2024. Khusus terhadap dollas AS (Amerika Serikat) dibuka pada level Rp16.207 per 1 USD—tercatat pukul 01.20 WIB.

Untuk update nilai tukar Rupiah tersebut, tidak mengalami banyak perubahan dibanding dengan kurs hari sebelumnya, Kamis 18 April 2024 sore, dimana 1 dollar AS sama dengan Rp16.220.

Diketahui, dollar AS sempat mengalami pelemahan pada penutupan hari Kamis, 18 April 2024 sore WIB, ditengarai adanya sentimen penundaan pemotongan suku bunga kebijakan The Fed atau bank sentral Amerika Serikat.

Baca Juga: Lagi, dan Bukan Wanita Emas! Ketua KPU Hasyim Asy’ari Kembali Dilaporkan Atas Dugaan Tindak Asusila

Hal ini mendapat sorotan dari seorang Ekonom, Ibrahim Assuaibi yang memberikan pandangannya terhadap nilai prospek suku bunga Amerika Serikat.

Disebutkannya, pasca pejabar Federal Reserve berkomentar tentang penguatan ekspektasi terkait pengaturan moneter bakal tetap ketat pada jangka waktu lebih lama. Terlebih, pasar memprediksi tentang pemotongan suku bunga The Fed sebesar 44 basis poin tahun ini—jauh lebih rendah bila disbanding dengan perkiraan awal tahun mencapai 160 basis poin (bps).

Meski dollar AS mulai melemah, tapi belum bisa dikatakan aman. Kurs rupiah sudah anjlok dan mencapai Rp16.000 per dollar AS sejak 16 April 2025 lalu.

Baca Juga: Timnas Indonesia Taklukan Australia di Piala Asia AFC U23 Jadi Kado HUT ke 94 PSSI; Cukup Seri Lawan Yordania

Nilai tukar Rupiah yang mencapai Rp16.000 baru pertama kali terjadi sejak 2020 lalu. Tentu saja melemahnya Rupiah ini langsung disorot berbagai pihak.

Lalu apa yang menyebabkan rupiah melemah atas dollar AS? Hal itu tak lain karena kuatnya ekonomi AS, sebagaimana bisa dilihat di data inflasi dan retail sales yang masih berada di atas ekspektasi pasar.

Lemahnya rupiah atas dollar AS juga disebabkan karena situasi geopolitik yang memanas. Belum lagi konflik di Timur Tengah antara Iran-Israel Penjajah yang meletus memicu lemahnya rupiah terhadap dollar AS.

Akibat konflik di Timur Tengah itu pula, mata uang emerging market di Asia mengalami pelemahan atas dollar AS.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Sepasang Kekasih Mau Kubur Bayi, Jenazah Sempat Disimpan di Kosan Hingga Penuh Belatung

Soal Inflasi

Lemahnya rupiah atas dollar AS ini ditanggapi dengan santai oleh pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto percaya diri (pede) bahwa Indonesia bisa mengatasi inflasi berkaca dari konflik Rusia-Ukraina.

"Kita berpengalaman dalam penanganan inflasi saat konflik Ukraina. Saat konflik tersebut, kita lihat secara keseluruhan inflasi kita masih terkendali," ujar Airlangga Hartarto Kamis, 18 April 2024.

Tak tanggung-tanggung, konflik Rusia-Ukraina memberikan efek inflasi di level yang sangat tinggi yakni 5,95 persen. Airlangga menyebut inflasi sudah relative terkendari di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen.

Baca Juga: Dimulai Bulan Juli 2024, Ini Daftar Lembaga dan Kementerian yang Pindah ke IKN Tahap Pertama

Komoditas bahan pangan menyumbang inflasi yang cukup tinggi, karena adanya fenomena El Nino. Untuk menangani inflasi, pemerintah bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar inflasi tetap terkendali dalam rentang 2,5 persen plus minus 1 persen.***

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah