“Lama memang menunggu, saya baru dikasih mesin EDC pada tahun 2022. Tapi sekarang mah Alhamdulillah, setelah difasilitasi mesin EDC juga QRIS, sekarang bisa pula melayani tarik tunai, transfer antar bank, penagihan kredit, pembayaran listrik, top up Shopee/DANA/OVO, walaupun kebanyakan pada setoran cicilan pinjaman,” beber Fajar.
UMi Perangi Rentenir
Mantri Bank datang lagi, kembali menjumpai Fajar di tokonya dua tahun lalu. Diceritakannya dia ditawari oleh Relationship Manager BRI unit Kecamatan Subang untuk menyalurkan program baru yakni produk KECE (Kredit Cepat) UMi (Ultra Micro)—kredit yang menyawar pelaku usaha mikro dengan besaran pinjaman pembiayaan modal senilai Rp500 ribu hingga Rp10 juta.
“Awalnya saya takut karena menyangkut pinjaman uang, khawatir susah dalam pembayarannya. Susah nagih ke warga yang minjem gitu,” tutur Fajar.
Baca Juga: Museum Angklung Merawat Abah Kucit, Harmoni Nada Identitas Budaya Bangsa
Kemudian lanjut dia, diajak Mantri Bank menyambangi warga untuk melakukan sosialisasi tentang produk UMi tersebut. Fajar menuruti dengan mempertemukannya terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang suka nimbrung di kampung.
“Warga pun awalnya tampak ketakutan didatengin orang pejabat bank. Ya, maklum orang-orang biasa kesehariannya di kampung hanya ke sawah dan ke ladang di hutan. Kadang ada yang bilang risih, apa kudu berpakaian rapi dan bersih, padahal mereka baru pulang dari sawah bajunya kena lumpur gitu,” ungkap Fajar.
Lambat laun setelah beberapa kali mendengarkan penjelasan perihal program UMi yang bisa membantu masyarakat dalam hal permodalan. Apalagi waktu itu di lingkungan mereka kerap menjadi korban rentenir atau bank keliling yang menjerat dengan bunga kredit tinggi. Akhirnya diterima baik, karena warga Desa Bangunjaya percaya dengan brand BRI sebagai bank BUMN nomor wahid di Indonesia.
“Mantri Bank waktu itu masih Pak Kusnadi, bilang ada program baru yaitu KECE (kredit cepat) UMi. Sebelumnya masih dipikir-pikir resikonya, tapi beliau mengajak saya menemui warga, ya saya siap karena pihak BRI akan membantu mendampingi sosialisasi ke masyarakat di tiap RT/RW tentang UMi didampingi Pak Kusnadi,” sebut Fajar.
Debitur pertama ke BRILink Fajar atas nama Nia Kurniati warga Dusun Bojong, Desa Bangunjaya, Kecamatan Subang, didapatnya memang oleh sang Mantri Bank tersebut, namun dihubungkan kepada Fajar sebagai bukti pendampingan baik terhadap mitra.
“Respon masyarakat awalnya biasa. Pertama dapat nasabah pada bulan Juli 2024 dari Pak Kusnadi, orang Dusun Bojong, Ibu Nia Kurniati, usahanya pertanian, mengajukan kredit Rp5 juta, ia tertarik UMi karena ‘yarnen’ atau bayar pas masa panen, yaitu 6 bulan temponya,” ujar dia.