Sementara itu di tempat terpisah Kepala Kemenag Kabupaten Majalengka Agus Sutisna mengatakan, bahwa kegiatan HSN ini diikuti oleh 500 pondok pesantren diberbagai wilayah Majalengka dengan jumlah peserta yang hadir sekitar 20 ribu santri.
Menurut dia, diharapkan yang telah disampaikan Pak Wabup tadi bentul, bahwa santri tidak hanya mempelajari kitab kuning saja.
“Kami mengenal dengan kitab kuningnya saja jadi tidak hanya belajar keagamaan, tapi belajar dua kenegaraan,” tegasnya.
Baca Juga: Ponpes Al-Ittifaq Bandung Percontohan Nasional Digitalisasi Pertanian
Seperti tadi jargon yang telah disampaikan kawan-kawan santri, jadi ada istilah menjaga NKRI, menjaga NKRI buat santri merupakan harga mati.***