PR KUNINGAN — Hak veto lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dikritik Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Yahya di Amerika Serikat, Rabu 13 Desember 2023 waktu negara AS.
Gus Yahya menyatakan dalam siaran pers yang diterima pada Jumat, 15 Desember 2023, bahwa hak veto itu telah melemahkan legitimasi terhadap Piagam PBB dan deklarasi universal HAM (Hak Asasi Manusia).
Baca Juga: Waduh 450 Ribuan Unit Mobil Nissan Bakal Diselidiki Gara-gara Dugaan Produk Gagal Mesin
Bahwa memungkinkan pihak-pihak yang mengejar tujuan tertentu melalui berbagai upaya politik, ekonomi, dan militer untuk melanggar aturan.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Yahya pada Rabu, 13 Desember 2023, di sebuah acara di Universitas Princeton di New Jersey, Amerika Serikat.
Baca Juga: Temuan Fakta Terungkap Ihwal Pemerasan Melibatkan Ketua KPK non Aktif Firli Bahuri
Gus Yahya mengatakan bahwa hak veto yang dimiliki anggota tetap Dewan Keamanan PBB memungkinkan mereka melindungi kepentingan negara atau sekutunya meskipun ini bertentangan dengan kesepakatan internasional.
Gus Yahya mengakui bahwa negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, memainkan peran penting dalam membangun tatanan internasional setelah perang. Gus Yahya mengatakan bahwa pilar utama yang mendukung struktur internasional adalah kekuatan Barat dalam hal ekonomi, militer, dan politik.