PR KUNINGAN — Bagai bola panas menggelinding isi “Petisi Bulaksumur” yang dilontarkan civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Pasalnya merupakan kritik keras yang menampar Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Dalam isi Petisi Bulaksumur UGM yang dibacakan sejumlah Guru Besar, Dosen, dan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, paling keras kritikannya adalah menyebut Presiden Jokowi telah menghancurkan demokrasi dalam Pemilu 2024.
Disamping para Guru Besar, Dosen dan Mahasiswa UGM meminta Jokowi berpegang teguh pada jati diri sebagai alumni UGM yang menjunjung tinggi prinsip nilai Pancasila dalam memperkuat demokrasi.
Lantas bagaimanakah reaksi Presiden Jokowi menanggapi kritik keras dalam Petisi Bulaksumur UGM tersebut?
"Itu hаk dеmоkrаѕі уа," kаtа Jоkоwі уаng dіdаmріngі Pj Gubеrnur Jаwа Tеngаh Nаnа Sudjаnа dаn Buраtі Wоnоgіrі Jоkо Sutоро dі Pаѕаr Kоtа Wоnоgіrі, Kаbuраtеn Wоnоgіrі, Jаwа Tеngаh, Kаmіѕ, 1 Fеbruаrі 2024.
Nampaknya Presiden Jokowi tak mau banyak komentar meladeni kritik keras Petisi Bulaksumur UGM yang menilai dirinya telah mencederai prinsip dan etika demokrasi Tanah Air.
Baca Juga: Shopee Super Awards 2023 Apresiasi Penjual Sepatu Sukses Asal Bogor, Produknya Tembus Ekspor
Menurut Jokowi, adanya kritik seperti Petisi Bulaksumur UGM merupakan bagian dari proses demokrasi.