Hasil Penelitian UGM Yogyakarta: Begini Cara Mendeteksi COVID-19 dengan Murah

- 31 Januari 2024, 07:51 WIB
Kampus UGM, salah satu Universitas terbaik di Indonesia 2024 /unsplash @Mhd vvn
Kampus UGM, salah satu Universitas terbaik di Indonesia 2024 /unsplash @Mhd vvn /PR Kuningan/

PR KUNINGAN — Seorang peneliti dari Pusat Kajian Kesehatan Anak Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan air limbah rumah tangga dapat digunakan sebagai cara murah untuk mendeteksi Covid-19.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan UGM di Yogyakarta pada Selasa, 30 Januari 2024, Ketua Tim Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) UGM, dr. Indah Kartika Murni menyatakan bahwa air limbah yang digunakan berasal dari tinja dan urine orang yang terinfeksi Covid-19, baik yang memiliki gejala maupun tidak.

"Tinja dan urine orang tersebut mengandung bagian atau fragmen virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak menular," terangnya.

Baca Juga: Mahfud MD Ajukan Pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo, Apakah Mau Mengajukan Surat Pengunduran Diri?

Menurut Indah, sistem surveilans air limbah ini telah ditambahkan ke pengawasan individu yang rutin untuk mendeteksi Covid-19 di negara maju seperti Amerika Serikat dan Belanda.

Indah menjelaskan bahwa surveilans air limbah rumah tangga telah dilakukan di Indonesia, tetapi hanya untuk mendeteksi polio.

Pada tahun 2021–2022, tim PKKA-PRO yang dia pimpin bersama dr. Vicka Oktaria bekerja sama dengan Murdoch Children's Research Institute (MCRI) Australia.

Baca Juga: Di Kuningan KPU Gelar Simulasi Pemungutan Suara Tanpa Alat Braille, Begini Kata Asep Budi Hartono

Indah mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil surveilans air limbah dapat mendeteksi peningkatan kasus Covid-19 dua pekan sebelum peningkatan di masyarakat.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah