Peta Jalan Pendidikan Indonesia Membuat Rancangan Induk Hadapi Tantangan Digitalisasi

15 Oktober 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi digitalisasi.* Peta Jalan Pendidikan Indonesia Membuat Rancangan Induk Hadapi Tantangan Digitalisasi /Pixabay/geralt

PR KUNINGAN — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) tengah dihadapkan pada tantangan digitalisasi. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah rancangan induk dan peta jalan pendidikan nasional.

Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Cecep Darmawan menyarankan agar Kemendikbudristek RI segera membuat rancangan induk dan peta jalan pendidikan nasional untuk menghadapi tantangan digitalisasi. "Kemendikbud diharapkan segera membuat rancangan induk atau peta jalan pendidikan di era digital saat ini."

Untuk menghadapi tantangan era digital, ia menyatakan bahwa rancangan induk dapat menggabungkan kebijakan pendidikan secara bertahap.

Baca Juga: Shopee 10.10 Brands Festival Bikin Brand Lokal & UMKM Rasakan Peningkatan, Penjualan Lebih dari 9 Kali Lipat

Menurut Cecep, rekonstruksi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional harus dilakukan dengan cara yang lebih progresif, visioner, dan futuristik sehingga dapat menangani semua tantangan yang muncul di era digital.

Selain itu, pemenuhan delapan standar pendidikan, termasuk akses yang merata dan berkeadilan ke sumber daya digital, harus dioptimalkan untuk menciptakan kebijakan yang mendukung kesetaraan pendidikan.

Baca Juga: Bank Indonesia Cirebon Fasilitasi High Level Meeting TPID Kuningan, Siapkan Cegah Inflasi dan Antisipasi Puso

Dia bahkan mengatakan bahwa untuk menghadapi tantangan era digital, standar digitalisasi pendidikan harus ditambahkan.

"Perlu juga upaya untuk memperkuat hubungan dan match antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri melalui revitalisasi pendidikan vokasi," ujar Cecep.

Ia menambahkan bahwa dalam rancangan induk pendidikan nasional juga harus dimasukkan desain kurikulum yang mampu meningkatkan karakter, integritas, produktivitas, profesionalitas, daya saing, kualitas, dan kompetensi lulusan pendidikan pada era digital.

Baca Juga: Tyronne del Pino Datang David da Silva Top Skor Persib Habis Kontrak Diperpanjang atau Dilepas? Ini Kata Hodak

Ditegaskannya lagi, bahwa satuan pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), bersama dengan Kemendikbud, memiliki peran penting dalam menangani tantangan digitalisasi.

Menurut Cecep, satuan pendidikan diharapkan mampu mengubah paradigma proses pembelajaran menuju pembentukan soft skill atau life skill dan karakter.

Baca Juga: Eks Relawan Ridwan Kamil di Kuningan Serukan 6 Poin Deklarasi Damai Pemilu 2024

Sebagai agen perubahan dan agen berpikir kritis, PGRI harus memaknai era digitalisasi dengan memperkuat kompetensi dan literasi digital dari seluruh elemen pendidikan untuk menjadi lebih melek digital serta memperkuat infrastruktur, berupa sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran di era digital. Selain itu, lembaga pendidikan diharapkan dapat memperkuat kemampuan dan literasi digital dari seluruh elemen pendidikan untuk menjadi lebih melek digital.

Berdasarkan data dari Word Economic Forum tentang Future of Jobs Report, Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memperkirakan hilangnya 85 juta lapangan kerja, jauh lebih besar dari perkiraan pertumbuhan 67 juta lapangan kerja.

Baca Juga: BMKG: Hujan Ringan Guyur Sebagian Kota di Jawa Barat Hari Ini

Ia menegaskan bahwa generasi muda harus menghadapi tantangan yang terkait dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan.***

Follow Google News Pikiran Rakyat Kuningan untuk mendapatkan Informasi Liputan Lengkap

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler