Ia menambahkan bahwa dalam rancangan induk pendidikan nasional juga harus dimasukkan desain kurikulum yang mampu meningkatkan karakter, integritas, produktivitas, profesionalitas, daya saing, kualitas, dan kompetensi lulusan pendidikan pada era digital.
Ditegaskannya lagi, bahwa satuan pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), bersama dengan Kemendikbud, memiliki peran penting dalam menangani tantangan digitalisasi.
Menurut Cecep, satuan pendidikan diharapkan mampu mengubah paradigma proses pembelajaran menuju pembentukan soft skill atau life skill dan karakter.
Baca Juga: Eks Relawan Ridwan Kamil di Kuningan Serukan 6 Poin Deklarasi Damai Pemilu 2024
Sebagai agen perubahan dan agen berpikir kritis, PGRI harus memaknai era digitalisasi dengan memperkuat kompetensi dan literasi digital dari seluruh elemen pendidikan untuk menjadi lebih melek digital serta memperkuat infrastruktur, berupa sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran di era digital. Selain itu, lembaga pendidikan diharapkan dapat memperkuat kemampuan dan literasi digital dari seluruh elemen pendidikan untuk menjadi lebih melek digital.
Berdasarkan data dari Word Economic Forum tentang Future of Jobs Report, Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memperkirakan hilangnya 85 juta lapangan kerja, jauh lebih besar dari perkiraan pertumbuhan 67 juta lapangan kerja.
Baca Juga: BMKG: Hujan Ringan Guyur Sebagian Kota di Jawa Barat Hari Ini
Ia menegaskan bahwa generasi muda harus menghadapi tantangan yang terkait dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan.***
Follow Google News Pikiran Rakyat Kuningan untuk mendapatkan Informasi Liputan Lengkap