Akan Terjadi Fenomena Langka Gerhana Matahari Total 2024: Kapan dan Dimana Bisa Menyaksikannya?

- 5 Februari 2024, 17:23 WIB
Fenomena Astronomi Gerhana Matahari Total 2024: Kapan dan Dimana Bisa Menyaksikannya?
Fenomena Astronomi Gerhana Matahari Total 2024: Kapan dan Dimana Bisa Menyaksikannya? /

PR KUNINGAN — Fenomena langka astronomi akan terjadi di tahun ini, berdasarkan keterangan Nasa bahwa Gerhana Matahari Total 2024 akan menimpa sejumlah negara di belahan bumi.

Gerhana matahari total 2024 terjadi ketika Bulan sepenuhnya menutupi Matahari, menciptakan bayangan di bumi dan menyebabkan suasana siang berubah menjadi gelap dalam waktu singkat.

Pada saat ini, piringan gelap Bulan yang disebut umbra menyelimuti piringan Matahari, menghasilkan efek penuh yang dikenal sebagai corona matahari yang hanya terlihat selama gerhana.

Baca Juga: Smartphone Vivo V30 Siap Meluncur, Bawa Keunggulan Triple Kamera 50 MP, Content Creator Pasti Kepincut!

Karena Bumi, Bulan, dan Matahari harus sejajar, gerhana matahari total tidak terjadi setiap saat. Orang-orang yang berada di jalur gerhana dapat menyaksikan pemandangan langka ini ketika kondisi ini terpenuhi. Jalur totalitas, atau jalur gerhana, adalah tempat di mana gerhana matahari total dapat diamati sepenuhnya.

Berdasarkan keterangan resmi NASA, Gerhana Matahari Total 2024 akan terjadi pada 8 April 2024 diprediksi menjadi fenomena astronomi paling signifikan tahun ini, melewati Amerika Utara, Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selain Gerhana Matahari Total, fenomena langka astronomi lainnya juga bakal terjadi di sepanjang tahun 2024 diantaranya Gerhana Matahari Cincin, Gerhana Bulan Sebagian dan Gerhana Bulan Penumbra.

Apakah Indonesia akan menyaksikan Gerhana Matahari Total 2024?

Sangat disayangkan, masyarakat Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena langka ini, Namun, perlu diingat bahwa para ilmuwan menganggap gerhana seperti ini sangat jarang terjadi. Kejadian luar angkasa yang langka ini mengejutkan komunitas ilmiah, meskipun tidak dapat diamati di Indonesia.

Baca Juga: Civitas Akademika UAD Yogyakarta Bersuara, Keluarkan Enam Poin Seruan Moral: ada Pengingkaran Ahlak, Etika

Halaman:

Editor: Ade Ardiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah