Network
PR KUNINGAN — Ancaman krisis pangan melanda Indonesia di masa depan semakin nyata. Hal ini dingkapkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BRIN menjelaskan, karena degradasi lahan pertanian dan penurunan minat orang untuk menjadi petani merupakan penyebab potensi krisis pangan yang mengancam di Indonesia.
Dikemukakan Lilis Mulyani, Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, bahwa, senjakala desa pertanian saat ini merupakan masalah yang sangat penting dan relevan untuk pembangunan Indonesia.
Baca Juga: Banjir Dukungan, KUA Bakal Jadi Fasilitas Nikah Untuk Semua Agama, Menag: Saya Optimis!
Fenomena ini sangat memprihatinkan ungkap Lilis di forum diskusi budaya yang dipantau di Jakarta, Senin 26 Februari 2024, dia menyatakan, "Padahal, bangsa kita sangat bergantung pada produksi pertanian."
Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN mengatakan, kenaikan harga beras menunjukkan gejolak dalam sektor pertanian yang dipengaruhi oleh harga global, seperti krisis iklim.
Baca Juga: Intip Besaran Gaji PNS Naik 8 Persen Tahun 2024 Jadi Berapa, Hingga THR dan Gaji ke-13
Dinyatakannya bahwa petani di desa-desa saat ini menghadapi berbagai tekanan, yang memaksa mereka dan generasi berikutnya untuk mempertimbangkan kembali kemungkinan bertahan sebagai petani.
Sementara itu menurut Dwi Wulan Pujiriyani, seorang akademisi dari Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional (STPN), mengutarakan, Indonesia mengalami proses pergeseran struktur sosial yang dikenal sebagai deagrarianisasi. Pergeseran ini terjadi dari masyarakat agraris ke masyarakat non agraris.
