Untuk warga lanjut usia, lanjut usia, orang dengan disabilitas, dan pendamping lanjut usia, pemerintah Indonesia akan memprioritaskan inisiatif sederhana.
Untuk mempersiapkan skema murur, PPIH akan meminta petugas kelompok terbang, juga dikenal sebagai kloter, untuk mendaftarkan jumlah dan kriteria peserta.
Laporan dibuat berdasarkan kloter dan diserahkan kemudian kepada petugas sektor. Petugas Daerah Kerja Makkah akan mengumpulkan data dari sektor tersebut.
Pada tanggal 9 Zulhijjah, kompetisi akan berlangsung dari pukul 19.00 hingga 22.00 waktu Arab Saudi. Jamaah akan berangkat dari Arafah melalui Muzdalifah. Mereka tidak akan turun untuk Mabit di Muzdalifah, tetapi langsung menuju Mina.
Untuk menyambut jamaah, Satgas Mina, yang dikelola oleh petugas Daker Makkah, akan berangkat dari Arafah ke Mina lebih awal, pukul 13.30 WAS pada 9 Zulhijjah.
Pergerakan jamaah dengan skema murur dari Arafah ini akan dilakukan berdasarkan daftar nama jamaah yang sudah diusulkan. Setelah Magrib, jamaah diberangkatkan ke Mina melalui Muzdalifah. Mereka berkumpul di pintu keberangkatan maktab di Arafah.
Meskipun jamaah akan bergerak sesuai skema konvensional, sistem taraddudi dari Arafah ke Muzdalifah akan dimulai pukul 22.00 WAS.
Alur Murur
Sebelum rencana ini menjadi nyata, Kementerian Agama telah berbicara dengan otoritas Arab Saudi tentangnya berkali-kali. Dicatat bahwa lebih dari lima kali diskusi diadakan, termasuk dengan pihak Masyariq dan Naqabah (Organda Saudi).
Selain itu, PPIH Arab Saudi telah berkomunikasi dengan Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi selama proses diskusi dan penyelidikan ini.