KDM Sibak Teka-teki Sudirman Saksi Mahkota yang Jadi Terpidana Kasus Vina Cirebon, Usia 17 Tahun Baru Lulus SD

- 28 Juni 2024, 09:51 WIB
Keluarga Sudirman terpidana sekaligus saksi mahkota dalam kasus Vina Cirebon, menunjukan barang bukti berupa ijazah SD milik Sudirman kepada Kang Dedi Mulyadi.*
Keluarga Sudirman terpidana sekaligus saksi mahkota dalam kasus Vina Cirebon, menunjukan barang bukti berupa ijazah SD milik Sudirman kepada Kang Dedi Mulyadi.* /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto/YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel

PR KUNINGAN — Kang Dedi Mulyadi tak kenal menyerah untuk membongkar kasus misteri kematian Eky dan Vina Cirebon. Munculnya kontroversi, membuat KDM penasaran ingin membuktikan fakta kebenarannya.

Kali ini, Kang Dedi Mulyadi (KDM) berusaha menyibak teka-teki tentang Sudirman, salah seorang dari 8 terpidana kasus Vina Cirebon, yang disebut-sebut sebagai “saksi mahkota”.

Sudirman diindikasikan penderita keterbelakangan mental. Berdasar keterangan yang berhasil digali Kang Dedi Mulyadi (KDM), ternyata Sudirman lulus SD saja saat menginjak usia 17 tahun.

Dalam konstruksi kasus kematian Eky dan Vina Cirebon, Sudirman menjadi saksi mahkota dari mulai proses penyidikan oleh Polres Ciko (Cirebon Kota) hingga Polda Jabar, pada tahun 2016 silam.

Dan terkini pun, ketika kasus Vina Cirebon dibuka kembali, ditangani tim penyidik Polda Jabar untuk tersangka Pegi Setiawan, tampaknya Sudirman kembali akan dihadirkan sebagai saksi mahkota.

Menukil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tahun 2016, Sudirman adalah terpidana yang memberikan pengakuan pertama dari tujuh tersangka lainnya, mengaku menghilangkan nyawa Eky hingga merudapaksa Vina Cirebon.

Sudirman menjadi sosok paling lemah diantara para terpidana lainnya dalam kasus kematian Vina dan Eky.

Baca Juga: Yanuar Prihatin Gencar Dampingi Masyarakat Kuningan Dapatkan PTSL dan Siap Bantu ATR BPN Gebuk Mafia Tanah

Sudirman ditangkap Iptu Rudiana pada 31 Agustus 2016 saat anggota polisi yang adalah bapak kandung korban atas nama Eky, masih menjabat Kanit Narkoba Polres Ciko. Sudirman ditangkap bersama enam warga Kampung Situgangga, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Dan, Sudirman kenapa disebut saksi mahkota, karena sebagai orang pertama yang memberikan pengakuan menghilangkan nyawa Eky dan Vina Cirebon, yang diduga dirinya juga enam terpidana asal warga Situgangga, mengalami intimidasi serangkaian tekanan fisik di Polres Ciko.

Pada penanganan Kasus Vina Cirebon sekarang pun (tahun 2024), sosok Sudirman kembali disorot. Pasalnya dia dibon atau dipinjam tim penyidik Polda Jabar pada 22 Juni 2024, dengan alasan guna menjalani tes psikologi.

Namun, hingga Kamis, 27 Juni 2024, Sudirman diketahui belum dipulangkan kembali ke Lapas Banceuy, tempatnya ditahan selama di Bandung. Membuat keluarganya sulit menemui Sudirman.

Diungkapkan Beni Indrayana, yang merupakan kakak kandung Sudirman, bersama kedua orang tuanya, mengaku kesulitan untuk bisa bertemu dengan adiknya itu.

Baca Juga: 4 Poin Deklarasi Kontak Tani dan Nelayan Andalan Dukung H Kamdan Maju Pilkada 2024 Jadi Calon Bupati Kuningan

Lantas Beni menceritakan apa yang dialaminya itu kepada Kang Dedi Mulyadi (KDM). Bahkan, tak disangka Sudirman disebutkan sering disebut “idiot” atau orang yang mengalami keterbatasan pengetahuan, oleh anak-anak sebayanya pada masa lampau sebelum masuk penjara.

Keterbelakangan mental Sudirman, diceritakan kakaknya, Beni, pun tak jarang teman adiknya di kampung Situgangga kerap menyebut “rada-rada”.

"Adik saya kondisinya begitu. Orang Cirebon menyebut idiot atau ‘oon’. Kalau bicara tidak nyambung. Ada kelainan," kata Beni kepada KDM.

Bukti Sudirman mengalami keterbelakangan mental disibak Kang Dedi Mulyadi (KDM), jika dia hanyalah lulusan sekolah dasar. Bahkan memang “Agak Laen” Sudirman lulus SD saat menginjak usia 17 tahun.

Hal ini diiyakan kakaknya, "Kalau anak-anak normal, lulus SD di usia 12 tahun. Adik saya, karena ada gangguan mental, lulus SD di usia 17 tahun," tutur Beni.

Saat sekolah dasar itu, Sudirman kerap tidak naik kelas. Namanya tercatat sebagai lulusan SD Negeri Pelandakan II, Kesambi, Kota Cirebon.

Usut punya usut, disebutkan Beni bahwa adiknya Sudirman sebaya dengan Pegi Setiawan, dan pernah terlihan bermain bareng kendati sekolahnya berbeda.

Baca Juga: Provokator Kerusuhan dan Penjarahan Konser Musik Tanggerang Lentera Festival 2024 Diburu Polisi

"Pegi itu di SD Kelandakan I, Sudirman di Kelandakan II. Namun masih satu kompleks sekolahan. Meski beda SD, namanya anak-anak satu kampung, sering terlihat main bareng dengan teman sebaya lainnya juga," tuturnya.

Untuk membuktikan bahwa Sudirman mengalami keterbelakangan mental, Beni menunjukan ijazah SD adiknya itu. Tercantum, lahir tahun 1995, namun lulus SD baru di tahun 2012, artinya 17 tahun baru lulus SD—pernah tidak naik kelas sebanyak 4 kali.

"Kalau normal, lulus SD itu 6 tahun. Sedangkan Sudirman 10 tahun. Teman sebayanya sudah SMA, Sudirman baru lulus SD," beber Beni.

Kakaknya Sudirman itu pun menunjukan bukti ijazah Sudirman kepada KDM yang bisa dilihat dalam video YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel. Tersibak, nilai kelulusannya di bawah rata-rata, 6.92 dengan durasi sekolah 10 tahun di SD.

Memang ada satu mata pelajaran yang nilainya baik dengan poin 7, yaitu Ketrampilan Tangan dan Kesenian. Tapi nilai yang lainnya, rata-rata 6, bahkan ada yang 5.

Akibat keterbelakangan mental itu, diakui Beni, adiknya kerap menjadi sasaran “bullying” oleh anak-anak sebaya di kampungnya. Sering disuruh-suruh, dan Sudirman mau saja nurut, juga kadang-kadang kena sasaran iseng temannya.

Orang tua Sudirman diketahui hanya berprofesi sebagai buruh pekerja kasar serabutan. Kondisi perekonomian keluarganya belum sejahtera atau kurang mampu. Ia anak kelima dari 7 bersaudara.

Perawakan Sudirman menyerupai Beni. Tubuhnya kurus tapi jangkung, kulit sawo matang agak putih dan memiliki janggut.

Baca Juga: Mengejutkan! Jelang Pilkada 2024, Mendagri Bakal Umumkan Nama-nama Kepala Daerah yang Melanggar

"Adik saya kalau di pergaulan sifatnya hanya pinggiran. Tapi dia anak yang rajin sholat. Nggak pernah ikut-ikutan seperti teman lain yang normal, apalagi menjadi anggota geng motor," kata Beni.

Ayah Sudirman, Suratno, menambahkan keterangan, bahwa anaknya itu relatif jarang bergaul—kebanyakan diam di rumah. Kalau pun pergi, biasanya ke mushola untuk sholat, juga tidak pernah bermain sampai pulang malam.

"Saat ditangkap polisi di rumah, Sudirman malah baru belajar naik motor. Belum lancar," kata Suratno.

Diceritakan Suratno pula bagaimana Sudirman sampai bisa memberikan pengakuan kepada polisi terkait kasus Vina Cirebon, itu karena terpaksa, lantaran Sudirman diduga disiksa di kantor Polres Ciko.

"Kalau saya tanya, dia selalu bilang dipaksa mengaku melakukan," tandasnya.

Suratno dan Beni berharap Sudirman bisa bebas dari penjara, karena meyakini dia sesungguhnya bukan orang bersalah dalam kasus Vina Cirebon.***

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah