Pertamina Imbau Warga Jangan Panik Soal Isu Harga BBM, Dijamin Tetap Stabil di Tengah Perang Iran vs Israel

16 April 2024, 11:26 WIB
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.* /dok. Pertamina/

PR KUNINGAN — Kekhawatiran masyarakat akan kenaikan harga BBM imbas perang Iran vs Israel dijawab Pertamina selaku perusahaan penyalur bahan bakar minyak dan gas di Indonesia.

Disampaikan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, bahwa pihaknya senantiasa berupaya menjaga kestabilan harga BBM di Tanah Air, serta tetap memberikan pelayanan paripurna bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

"Meskipun harga minyak mentah cenderung naik, kami tetap memastikan pasokan minyak mentah nasional dalam kondisi aman. Kami juga komitmen untuk menjaga harga minyak domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat," ungkapnya dalam siaran pers, Senin 15 April 2024.

Baca Juga: Indonesia Mangkel Merasa Timnas Dikerjain Wasit Hingga Dikalahkan Qatar 2-0, Erick Ngedumel Lalu PSSI Protes!

Soal harga BBM, tegas Riva, bahwa pemerintah telah meminta Pertamina untuk menahan kenaikan harga BBM hingga semester pertama 2024. Kendati berat, karena biaya produksi akan meningkat dengan adanya kenaikan harga minyak mentah global.

Dinyatakannya, sebagai perusahaan negara, Pertamina siap mendukung upaya pemerintah untuk menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif.

Selain itu, Riva menyatakan, Pertamina akan memastikan ketersediaan BBM dengan stabil, terutama selama momen Idul Fitri 2024, ketika arus mudik dan arus balik membuat peningkatan penggunaan bahan bakar menjadi keniscayaan.

Baca Juga: Perang Iran vs Israel Sedang Berlangsung, Apakah Berdampak Kenaikan BBM? Begini Ungkap Kementerian ESDM

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2024, dia menyatakan ketersediaan BBM jauh lebih tinggi. Sebagai contoh, ketahanan stok Pertalite pada 20 hari, Pertamax pada 41 hari, Pertamax Turbo pada 58 hari, Solar dan Biosolar pada 22 hari, Pertamina Dex pada 70 hari, dan avtur pada 41 hari.

Riva Siahaan menyatakan, "Untuk memastikan kebutuhan nasional terpenuhi dengan baik, Satgas RAFI telah menyiapkan penambahan stok selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru."

Baca Juga: Bus ALS Angkut 47 Penumpang Alami Kecelakaan, Satu Orang Meninggal Dunia

Dalam sebuah kesempatan, Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan bahwa karena konflik antara Iran dan Israel, harga minyak mentah Indonesia (juga dikenal sebagai Indonesia Crude Price (ICP) berpotensi menyentuh angka 100 dolar AS per barel.

Diketahui, sejak Februari 2024, harga minyak mentah telah meningkat 5 dolar AS per barel sejak awal konflik antarnegara Timur Tengah.***

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Pertamina

Tags

Terkini

Terpopuler