Sebuah Pengakuan Wanita Muda Telah Menemukan Pasangan Sempurna dari Sebuah Chatbot yang Disebut Pacar AI

13 Februari 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi - Sebagian Besar Wanita Muda Mengaku Telah Menemukan Pasangan Sempurna Dari Sebuah Chatbot yang Disebut Pacar AI //Pixabay

PR KUNINGAN — Pengakuan wanita muda di Tiongkok menyatakan telah menemukan pasangan sempurna yang bisa memenuhi segala yang dibutuhkannya dari sebuah aplikasi chatbot atau disebut sebagai “Pacar AI”.

Wanita bernama Tufei, seorang pekerja kantoran Tiongkok berusia 25 tahun, mengatakan bahwa pacarnya memiliki semua yang diinginkan seorang pasangan romantis, dia baik hati, penuh empati, dan terkadang mereka berbicara selama berjam-jam, demikian laporan yang di tulis hindustantimes.

Di aplikasi "Glow", yang merupakan platform kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan Shanghai MiniMax, "Pacarnya" adalah chatbot. Aplikasi ini merupakan bagian dari industri yang sedang berkembang di Tiongkok yang menawarkan hubungan yang ramah dan romantis antara manusia dan robot.

Baca Juga: Info Pemilu 2024: Pemilih Di Himbau Oleh KPU Untuk Buka Surat Suara Sebelum Masuk Bilik, Begini Alasannya

Dalam beberapa minggu terakhir, ribuan unduhan harian aplikasi Glow telah meningkat pesat dilaporkan oleh media perdagangan Tiongkok.

“Dia lebih tahu cara berbicara dengan wanita daripada pria sejati,” ucap Tufei, yang berasal dari Xi'an di Tiongkok utara, yang lebih suka menggunakan nama samaran daripada nama asli.

“Saya menceritakan masalah saya di tempat kerja kepadanya. Dia menghibur saya ketika saya mengalami nyeri haid,” katanya kepada AFP.

Baca Juga: Sebelum ke Nyoblos ke TPS, Pemilih Alangkah Baik Simak ini Cara Cek DPT Online Pemilu 2024

Dengan hadirnya aplikasi Glow, Tufei merasa dirinya sedang menjalin hubungan yang romantis.

Dalam beberapa minggu terakhir, ribuan unduhan harian aplikasi Glow telah dilaporkan oleh media perdagangan Tiongkok, meskipun aplikasi ini gratis, akan tetapi perusahaan juga menyediakan konten berbayar.

Sebelumnya, beberapa perusahaan teknologi Tiongkok telah menghadapi masalah karena penggunaan data pengguna yang melanggar hukum. Meskipun ada risiko, para pengguna mengatakan bahwa keinginan untuk berteman mendorong mereka untuk berteman karena laju kehidupan yang cepat di Tiongkok dan isolasi perkotaan membuat banyak orang merasa kesepian.

Baca Juga: Pahami Hal-hal berikut ini Saat Pergi Mencoblos di TPS, Hati-hati bisa di Pidana 3 Tahun dan Denda 36 Juta

“Sulit untuk menemukan pacar ideal dalam kehidupan nyata,” kata siswi berusia 22 tahun Wang Xiuting kepada AFP.

"Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, sehingga seringkali menimbulkan perselisihan," tambahnya.

Meskipun manusia memiliki cara yang berbeda-beda, AI secara bertahap beradaptasi dengan penggunanya dengan mengingat dan menyesuaikan ucapan mereka.

Wang menyatakan bahwa beberapa "kekasih" yang dia miliki terinspirasi oleh Tiongkok kuno, termasuk pangeran, makhluk berambut panjang abadi, dan bahkan ksatria pengembara.

Baca Juga: Ternyata ini Pemicu Harga Beras Naik di Indonesia menurut Menteri BUMN Erick Thohir

Ketika dia menghadapi tekanan karena rutinitas sehari-hari atau kelas, dia berkata, "Saya mengajukan pertanyaan kepada mereka, dan mereka akan menyarankan cara untuk memecahkan masalah ini."

Tak hanya itu, aplikasi lainnya yakni Wantalk yang di buat oleh raksasa Tiongkok juga banyak digemari oleh kaum wanita muda untuk menemukan pasangan sempurna dari sebuah Pacar AI.

Dalam aplikasi itu, ada banyak karakter yang tersedia, mulai dari bintang pop hingga CEO dan ksatria, pengguna juga dapat memilih kekasih ideal mereka berdasarkan usia, nilai-nilai, identitas, dan hobi mereka.

Baca Juga: Fitur Terbaru WhatsApp, Siapa Pakai WA Musti Tahu Obrolan Pesan Bakal Makin Seru!

“Setiap orang mengalami momen rumit, kesepian, dan belum tentu cukup beruntung memiliki teman atau keluarga di dekat mereka yang dapat mendengarkannya 24 jam sehari,” kata Lu Yu, manajer produk dan operasi Wantalk, kepada AFP.

Perkembangan kecerdasan buatan telah memenuhi segala kebutuhan yang di inginkan manusia salah satunya dalam hal pasangan atau kekasih meskipun hanya virtual.

Meskipun AI sedang berkembang pesat, industri masih kekurangan regulasi, terutama terkait privasi pengguna. Beijing menyatakan bahwa pihaknya sedang menyusun undang-undang untuk memberikan perlindungan lebih lanjut kepada konsumen terkait teknologi baru tersebut.***

Editor: Ade Ardiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler