Siap-Siap Masyarakat Tionghoa Merayakan Tahun Baru Imlek, Bagaimana Sejarahnya Menurut Budayawan

- 28 Januari 2022, 17:36 WIB
Siap-Siap Masyarakat Tionghoa Merayakan Tahun Baru Imlek, Bagaimana Sejarahnya Menurut Budayawan
Siap-Siap Masyarakat Tionghoa Merayakan Tahun Baru Imlek, Bagaimana Sejarahnya Menurut Budayawan /Arif Rohidin/


KUNINGANTALK- Sebentar lagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia akan merayakan imlek yang jatuh tanggal 1 Februari 2022 dalam penanggalan kalender Tiongkok 1 Cia Gwee (Zheng Yue) 2572.
Banyak orang berkata imlek namun tidak sedikit yang tahu sejarah imlek. Beberapa diantaranya menyebutkan jika imlek itu perayaan agama.
Berdasarkan wawancara dengan Budayawan Tionghoa Cirebon, Jeremy Huang Wijaya, ada beberapa sebutan untuk penanggalan Imlek.
Nama aslinya ialah Xia Li (Penanggalan Dinasti Xia) dinamai Xia Li karena Dinasti Xia (2205-1766 SM) adalah yang pertama tercatat menggunakan penanggalan ini.
Dengan nama sebutan lain ialah Nong Li (penanggalan petani) karena tahun barunya dimulai saat menjelang musim semi, dan perhtungan perhitungan musimnya sangat cocok untuk para petani.
“Tahun baru Imlek Dinamai Pula Kong Zi Li (Penanggalan Kong Zi). Dalam Kitab Lun Yu dituliskan Yan Yuan bertanya bagaimana mengatur Pemerintahan,” ungkap Jeremy.

Baca Juga: Ketum GMBI Ditangkap Polisi, Ridwan Kamil Sepakat Tindakan Tegas Polda Jabar
Pakailah Penanggalan Dinasti Xia (Kitab Lun Yu XV;11). Mengapa Kong Zi sambil mengucapkan sabda itu dan Bagaimana Raja Han Wu Di sampai menetapkan sebagai penanggalan resmi?
Kongzi yang hidup pada jaman Dinasti Zhou(1122-255 SM.) Merasa sistem peninggalan Dinasti Zhou yang tahun barunya ditetapkan pada haro Dongzhi (Tangcik/Winter Soltice-pertengahan musim dingin) kurang sesuai dengan kepentingan rakyat banyak yang hidup sebagai petani.
“Pada jaman dahulu untuk menunjukkan kekuasaannya, tiap Dinasti selalu menggunakan sistem penanggalan yang berbeda. Perbedaan penanggalan ini terutama mengenai saat hari tahun barunya,” kata Jeremy.
Jeremy menambahkan Dinasti Xia menetapkan tahun baru pada saat Jian Yin (saat kejadian manusia, Zheng Yue Cia Gwee sekarang ini).

Baca Juga: Kakak Beradik Dua Orang Pelajar SMPN 1 Kota Cirebon Terpapar Covid-19, Kemungkinan Tertular dari Mana Mereka?
Dinasti Yin atau Dinasti Shang(1766-1222SM) menetapkan tahun baru imlek saat Jian Chou (Saat kejadian bumi, yaitu bulan baru atau tanggal satu Shi-er Yue Cap Ji Gwee) seperti sekarang ini.
Dinasti Zhou menetapkan saat Jian Zi(Saat kejadian langit, yaitu bulan bari Shi Yi Yue Cap iey Gwee atau tepatnya saat Dong Zhi (Tang Cik/21-22 Desember).
Di dalam penghidupan rakyat biasa pada jaman dahulu penetapan saat tahun baru memegang peranan penting karena hal itu menjadi pedoman mereka menyiapkan pekerjaan di dalam tahun mendatang.
“Pada jaman kuno tidak ada catatan penanggalan yang dimiliki oleh rakyat sendiri, karena tidak ada alat tulis seperti sekarang,” kata Jeremy.
Mereka menanti saat datangnya tahun baru dari Petugas Kerajaan yang setiap tahun baru memberitakan maklumat maklumat raja.  

Budayawan Tionghoa Cirebon, Jerremy Huang Wijaya.
Budayawan Tionghoa Cirebon, Jerremy Huang Wijaya.

Penghormatan kepada Kong Zhi
Di dalam kitab Shu Jing bagian Kitab Dinasti Xia ditulis. “Tiap tahun pada saat datang permulaan musim semi (Meng Chun) diperintahkanlah orang dengan membawa Mu Duo (Genta Logam yang dipukul dengan kayu)berjalan sepanjang jalan.
Dinasti Xia menetapkan tahun baru pada saat menjelang musim semi . Maka utusan Raja pun dikirim pada saat itu.
“Demikian pula Dinasti Yin atau Shang menetapkan tahun Baru pada akhir musim dingin atau Ji Dong dan Dinasti Zhou menetapkan tahun baru pada musim dingin, Zhong Dong atau Dong Zhi,” ujar tokoh Tionghoa Cirebon ini.

Baca Juga: Truk Bermuatan Pupuk Menabrak Rumah dan Warung di Majalengka, Sopir Kabur Kenapa?
Maka mereka akan mengutus orang pada bulan penetapan itu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan Dinasti Xia jauh lebih bijaksana karena berita datangnya tahun baru tepat sebagai Perintah segera menyiapkan pekerjaan untuk tahun mendatang.
Sedangkan Dinasti Yin dan Zhou rakyat masih harus menanti satu dua bulan melalui musin dingin.
Kong Zhi mencurahkan perhatian untuk kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat berkata kepada Yan Hui agar menggunakan penanggalan Dinasti Xia untik melaksanakan pemerintahan yang baik.
Terhadap anjuran Kong Zhi tak ada raja atau raja muda Dinasti Zhou yang mau menerimanya karena penanggalan adalah lambang suatu Dinasti.

Baca Juga: Tahun 2022 Berdasarkan Ramalan Banyak Bencana hingga Pesawat Jatuh, Kejadian Apa Saja yang Bakal Terjadi?
Dinasti Zhou runtuh pada tahun 255 SM. Dan berdiri Dinasti Qin (255-206 SM) yang juga mengganti sistem penanggalan dan saat tahun barunya justru dimajukan sebulan, sekarang bulan Shi Yue (Cap Gwee).
Dinasti Qin tidak lama memerintah, pada kaisar yang kedua Er Shi Huang Di. Dinasti Qin ditumbangkan oleh seorang pemberontak dari Negara Chu bergelar Chu Ba Wan bersama rekannya, Liu Bang.

Baca Juga: Viral, Puluhan Kerbau Mati Mendadak di Desa Cihirup, Rugikan Para Peternak, Bagaimana Kondisinya?
Setelah Dinasti Qin runtuh, terjadi perselisihan antara dua pemimpin pemberontak. Chu Ba Wang akhirnya kalah dan berdirilah Dinasti Han dengan Liu Bang sebagai raja dan bergelar Gao Zhu. Kaisar Han Wu Di (140-86 SM) menetapkan agama Kong Hu Cu sebagai agama negara.
“Pada tahun 104 SM sistem penanggalan yang diusulkan Kong Zhi ditetapkan sebagai Penanggalan Negara Tiongkok. Sebagai penghormatan kepada Kong Zhi,” tandasnya. ***

Editor: Arif Rohidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah