Sedang Berlangsung ‘The Creator’ Gambaran Peperangan Manusia Melawan Robot

- 28 September 2023, 21:30 WIB
Cuplikan Trailer The Creator
Cuplikan Trailer The Creator /Revil Agustri Riangga/

PR KUNINGAN — "The Creator", garapan sutradara Gareth Edwards, kini sedang berlangsung di seluruh bioskop yang ada di Tanah Air Indonesia. Merupakan film bergenre thriller fiksi ilmiah terbarunya yang berpusat pada premis tentang peperangan antara manusia dan robot kecerdasan buatan (AI).

Penayangan perdananya pada Selasa, 26 September 2023, menceritakan tentang bencana besar yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, yang dihancurkan oleh robot kecerdasan buatan (AI). Layaknya manusia, di masa depan, kecerdasan buatan akan semakin canggih dan akan mendominasi sebagian besar kehidupan dunia.

Baca Juga: Video Viral Siswa SMP Korban Kekerasan di Cilacap Meninggal Dunia Ternyata Hoaks!

Karena itu, pemerintah di negara-negara Barat melarang sepenuhnya robot dan menghancurkan pusat pembuatan mereka. Sebaliknya, pemerintah di negara-negara timur terus mengembangkan teknologi hingga robot semakin mirip dengan manusia dan dianggap setara dengan manusia.

Hal ini menyebabkan perang antara Barat dan Timur, terutama antara Amerika dan sebuah negara di Asia Baru yang berfungsi sebagai pusat pembuatan AI. Untuk menghadapi perlawanan manusia asli dan robot di Asia, NOMAD AS merekrut mantan agen pasukan khusus bernama Joshua (John David Washington) dan memburu The Creator atau Nirmata.

Baca Juga: Rumah Ketua DPRD Kuningan Mendadak Dimasuki Babi, Diduga Muncul dari Hutan

Suatu senjata misterius telah diciptakan oleh arsitek robot kecerdasan buatan Nirmata. Senjata tersebut dikatakan memiliki kemampuan untuk menghentikan perang dan umat manusia itu sendiri.

Akibatnya, Joshua dan tim operasi terbesarnya melakukan perjalanan melalui garis pertahanan musuh ke daerah yang dihuni oleh robot kecerdasan buatan. Di sana, mereka akan menemukan senjata api akhir zaman yang diminta untuk dihancurkan. Tanpa diduga, senjata yang akan menghancurkan itu adalah robot kecerdasan buatan bernama Alphie, yang diperankan oleh Madeleine Yuna Voyles.

Baca Juga: Manchester City Bakal Pamerkan 4 Trofi di Indonesia, Fans The Citzen Jangan Sampai Kelewatan

Selama perjalanan, Joshua dan timnya harus terpisah karena berbagai insiden yang menimpa mereka. Joshua berusaha pergi ke tempat istrinya, Maya (Gemma Chan), karena dia sebelumnya mengira istrinya telah pergi.

Joshua mulai mencari cintanya di seluruh Asia dengan bantuan Alphie. Namun, pencarian tersebut mengarah pada tindakan yang melanggar hukum, yang membuatnya dianggap sebagai pengkhianat oleh NOMAD Amerika yang memerintahkannya dan kaum robot yang menentangnya. Akankah Joshua melewatinya dan menemukan kembali istri tercintanya?

Baca Juga: Sejumlah Klub di Liga 2 Suap Rp 1 Miliar untuk Menangkan Pertandingan

Perang AI melawan manusia: "The Creator" menceritakan perang besar antara AI dan manusia di tahun 2060-an atau masa depan. Apakah di masa depan kecerdasan buatan cukup canggih sehingga dapat menghancurkan manusia? Ini masih menjadi pertanyaan abadi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di era modern tahun 2023, kecerdasan buatan semakin banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan di bidang seperti informatika, telekomunikasi, dan bisnis. Film "The Creator" membuat banyak penonton membayangkan bahwa dunia masa depan akan semakin maju dengan kecerdasan buatan. Namun, tidak jelas apakah ini akan benar-benar terjadi atau tidak.

Baca Juga: Kuningan Jadi Tuan Rumah PORPEMDA XV JABAR, ASN Berolahraga Bugarkan Jasmani Tingkatkan Produktivitas Kerja

Sebagai negara yang keras menentang kecerdasan buatan di masa depan, Amerika Serikat akan melupakan jati dirinya sebagai negara yang memulai kecerdasan buatan.

Dalam film "The Creator", peristiwa penting yang terjadi di salah satu negara bagian mereka menyebabkan luka dalam hati mereka dan mendorong mereka untuk melawan robot kecerdasan buatan. Sayangnya, lebih banyak orang harus mati dalam perang yang mereka mulai.

Baca Juga: Jaringan Diperkuat Kemenkop, PLUT KUMKM Harus Tingkatkan Daya Saing Hingga Pelaku Usaha Mikro Naik Kelas

Orang-orang Asia yang ditargetkan oleh NOMAD Amerika Serikat mengatakan, "Bahkan, robot kecerdasan buatan masih memiliki hati dibandingkan orang-orang (dari NOMAD Amerika Serikat) itu!" Ini karena masyarakat sipil yang tidak terlibat secara langsung dalam masalah tersebut harus merasakan pahitnya peperangan di antara keduanya. Robot AI tetap ingin membantu masyarakat sipil yang tidak bersalah untuk menghindari NOMAD AS.

Selain itu, para robot mengklaim bahwa kelalaian manusia adalah penyebab insiden sebelumnya di Los Angeles. Meskipun demikian, NOMAD AS menolak untuk menerima fakta ini dan terus memusnahkan robot AI.

Baca Juga: Kasus Pengaturan Skor di Liga 2, Enam Orang Resmi jadi Tersangka

Pilihan Antara Pengkhianatan dan Cinta

Peperangan membuat Joshua dan istrinya Maya terpisah selama bertahun-tahun, sayangnya. Joshua juga percaya bahwa peperangan menyebabkan kematian istrinya.

Suatu hari, NOMAD memberi tahu Joshua bahwa istrinya masih hidup di area di mana pusat pembuatan robot kecerdasan buatan. Joshua kemudian ditugaskan untuk mencari Nirmata, atau arsitek robot kecerdasan buatan yang sangat canggih yang telah membuat senjata misterius.

Baca Juga: Kronologi Babi Satroni Rumah Ketua DPRD Kuningan, Disergap Langsung Disarungin Dibawa ke Kantor Polisi

Alih-alih menemukan Nirmata, Joshua menemukan senjata misterius tersebut dalam bentuk anak kecil bernama Alphie. Setelah memperlihatkan wajah Maya kepada Alphie, Joshua mengetahui keberadaan Maya, dan Joshua meninggalkan tugasnya untuk mencari Nirmata untuk membantu Alphie. NOMAD AS mengetahui hal itu dan berusaha menangkap Joshua, yang melarikan diri bersama Alphie, senjata misterius yang mereka ingin hancurkan.

Joshua rela ditandai sebagai pengkhianat demi mengejar cintanya dan berusaha memeluk Maya sekali lagi. Penonton akan melihat banyak pengorbanan yang dilakukan oleh para tokoh untuk orang-orang yang mereka cintai, baik manusia maupun robot.

Baca Juga: Persib Datangkan Mantan Pelatih Timnas Hong Kong, Apakah Bojan Hodak Kewalahan Tangani Maung Bandung?

Sentuhan budaya khas Asia: wilayah Asia digambarkan sebagai tempat di mana robot kecerdasan buatan dibuat. Tidak mengherankan bahwa penonton Indonesia mungkin mengenal beberapa adegan di dalamnya.

Untuk mencapainya, tim produksi melakukan perjalanan ke delapan puluh tempat di delapan negara berbeda: Thailand, Vietnam, Kamboja, Nepal, Jepang, Indonesia, Inggris (di luar Pinewood Studios London), dan Amerika Serikat (di Los Angeles). Ini dilakukan untuk memastikan lokasi cerita yang dipilih—Asia di masa depan—tetap memiliki sisi asli dari negara-negara Asia yang beragam.

Baca Juga: Kuningan Caang Senilai Rp117,5 Miliar tak Bermanfaat?!?

Jim Spencer, produser, menyatakan, "Gareth bertekad untuk merangkul talenta lokal (baik pemain maupun kru) semaksimal mungkin."

Menariknya, "The Creator" mengandung beberapa elemen Indonesia, mulai dari adegan musik hingga dialog yang menggunakan bahasa Indonesia.

Baca Juga: Hidup Lagi Defisit-defisitnya kok PLN Tega Tagih Dobel Rekening Listrik RSUD Linggajati Kuningan

Selain itu, untuk menunjukkan keragaman budaya Asia, tim produksi menggunakan beberapa lagu dari musisi Indonesia. Lagu-lagu yang dimainkan termasuk lagu-lagu dari band rock Indonesia Golden Wing dari tahun 1970-an, seperti "Kasih Suci", "Hanny", dan "Hari yang Mulia".

Film bergenre thriller fiksi ilmiah "The Creator" dibintangi oleh John David Washington, Gemma Chan, Ken Watanabe, Sturgill Simpson, Madeleine Yuna Voyles, dan Allison Janney. Disutradarai dan ditulis oleh Gareth Edwards dan Chris Weitz. Mulai tanggal 27 September 2023, film "The Creator" akan tersedia di bioskop di seluruh Indonesia.***

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah