Ekspresi Wajah Hingga Gestur Capres dalam Debat Terakhir Diungkap Pakar Psikologi Tersirat Makna Begini

- 6 Februari 2024, 06:48 WIB
Ekspresi Wajah Hingga Gestur Capres dalam Debat Terakhir Diungkap Pakar Psikologi Tersirat Makna tak Sangka Begini.*
Ekspresi Wajah Hingga Gestur Capres dalam Debat Terakhir Diungkap Pakar Psikologi Tersirat Makna tak Sangka Begini.* /Antara/M Risyal Hidayat/

PR KUNINGAN — Debat Capres terakhir yang diselenggarakan KPU untuk pemilihan presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024, ternyata banyak mengundang sorotan dari berbagai kalangan.

Salah satu yang menyoroti Debat Capres tersebut yakni dari Pakar Psikologi yang menelaah tentang ekspresi wajah hingga gestur yang ditunjukan ketiga calon presiden.

Ialah Monica Kumalasari, seorang pakar gestur dan mikro ekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR), melihat pesan hingga makna yang disampaikan oleh tiga calon presiden (capres) dalam Debat Capres terakhir peserta pemilihan presiden Pemilu 2024.

Baca Juga: Ternyata ini Arti Bahasa Isyarat Anies Baswedan dalam Debat Capres Terakhir untuk Pemilu 2024

Senin 5 Februari 2024, Monica menyatakan, "Debat kelima capres atau debat terakhir Pilpres semalam ini nuansanya penuh dengan mitigasi risiko."

Menurutnya, Capres Anies Baswedan (nomor urut 1), Prabowo Subianto (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo (nomor urut 3) berdebat dengan sangat hati-hati selama debat terakhir peserta pemilihan presiden yang diadakan di Jakarta pada Minggu, 4 Februari 2024 malam.

Selain itu, Monica menyatakan bahwa kandidat nomor satu dan tiga dalam debat tersebut memiliki kemiripan.

Baca Juga: Ternyata Prabowo ‘Keukeuh’ Makan Gratis Mutlak untuk Rakyat dalam Debat Capres ke-5, Dijelaskannya Begini

Dia menyatakan bahwa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kerap terlihat "saling mendukung" pernyataan satu sama lain dan menyerang Prabowo, meskipun tidak selalu.

"Jadi ada pertanyaan-pertanyaan memprovokasi, seperti bansos, artinya dari nomor 1 dan 3 untuk menyerang 2, tetapi ini lebih merupakan kolaborasi," ungkap Monic.

Bahwa, angka elektabilitas Prabowo yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dapat memengaruhi keputusan untuk melakukan tindakan tersebut.

Baca Juga: Ternyata 3 Janji Ganjar Pranowo dalam Debat Capres Terakhir untuk Pemilu 2024, Ganjar-Mahfud Bakal Taati ini

Sepertinya Debat Caprees terakhir menunjukkan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 dan 3 sedang bersiap untuk bekerja sama dan membuat strategi untuk masa depan untuk mengurangi risiko jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.

Masyarakat akan semakin bingung karena Debat Capres terakhir ini hanya mengambang. Apakah ini juga merupakan ciri-ciri pemilu yang damai? Monica menjelaskan, "Saya melihatnya ini damai untuk kontestan, bukan untuk pemilih, dengan adanya mitigasi risiko tadi."

Dia mengatakan bahwa Prabowo tampil lebih tenang di debat terakhir dibandingkan dengan debat sebelumnya, berdasarkan pemeriksaan gestur dan mikro ekspresinya.

Baca Juga: Ketua KPU Divonis Langgar Kode Etik Soal Pendaftaran Cawapres Gibran, Tanggapan Hasyim Asy’ari : ‘No Comment’

“Prabowo tampaknya lebih santai dan santai kali ini, bahkan dengan banyak pernyataan yang menunjukkan kesetujuannya,” tuturnya.

Monica mengemukakan dua alasan mengapa Prabowo tampak lebih tenang dalam debat terakhir. Yang pertama adalah bahwa kondisi kesehatannya sedang menurun, seperti yang telah beredar sebelumnya.

Dia menyatakan bahwa beberapa indikasi yang mendukung hipotesis tentang masalah kesehatan adalah kehadiran seorang dokter dan mantan menteri kesehatan, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Terawan Agus Putranto.

Baca Juga: Gara-gara Soal ini Ganjar Bikin Anies Baswedan Tersenyum Lebar di Debat Capres Terakhir Pemilu 2024

Fakta bahwa dia (Terawan) bertindak sebagai pendukung atau sebagai tenaga medis, atau keduanya, menunjukkan bahwa hipotesis pertama adalah karena masalah kesehatan. Monica menyatakan bahwa ini juga akhirnya berlaku: "Beliau (Prabowo) menolak untuk menjawab pertanyaan bahkan setelah berfoto setelah sesi debat berakhir."

Monica berpendapat bahwa hipotesis kedua adalah bahwa penampilan Prabowo yang lebih tenang dalam debat kelima merupakan bagian dari taktik untuk meningkatkan elektabilitas dengan menunjukkan kemampuan untuk mengontrol emosinya.

Baca Juga: Di Momen Ulang Tahun ke-39 Cristiano Ronaldo Ungkap Ambisi dan Kapan Pemain Bergaji Rp3,38 Triliun ini Pensiun

Memang, ini adalah metode untuk mendulang elektibilitas yang lebih tinggi. Oleh karena itu, masyarakat akan menemukan bahwa Pasal 2 telah mengatur emosinya dengan baik dan akan menjadi bagian penting dari masyarakat.***

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah