Penjajahan Israel di Palestina Makin Parah, 67.317 Korban Luka dan 27.840 Meninggal; PMI Kirim Bantuan

9 Februari 2024, 10:00 WIB
Penjajahan Israel di Palestina Makin Parah, 67.317 Korban Luka dan 27.840 Meninggal; PMI Kirim Bantuan.*/Anadolu Agency /

PR KUNINGAN — Kementerian Kesehatan di wilayah Jalur Gaza menyatakan jumlah korban warga Palestina akibat serangan brutal penajajah Israel bertambah, menjadi 27.840 korban meninggal dunia.

Diketahui, Israel menyerang wilayah kantong Gaza sejak 7 Oktober 2023. Dan, tercatat pula jumlah korban lainnya 67.317 orang mengalami luka-luka dalam serangan yang masih berlangsung, hingga Jumat 9 Februari 2024.

Pernyataan tersebut menyebut, dalam 24 jam terakhir, serangan Israel menewaskan 130 orang dan melukai 170 lainnya.

Ditambahkannya, "Banyak orang masih terjebak di jalan dan di bawah reruntuhan, dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka."

Baca Juga: 78 Link Download Twibbon HPN 2024, Ikuti ini Cara Mudah Buat Ucapan Hari Pers Nasional

PBB menyatakan bahwa serangan Israel telah menyebabkan sekitar 85 persen penduduk Gaza mengungsi, dan semuanya mengalami kerawanan pangan.

Ratusan ribu warga Gaza hidup tanpa tempat untuk berlindung. Dan, hanya kurang dari setengah truk saja bantuan yang bisa memasuki wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik terjadi.

PMI Kirim Bantuan

Palang Merah Indonesia (PMI) mempersiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke para pengungsi korban penjajahan Israel di Gaza, Palestina, dan El Arish, Mesir.

Dalam pernyataan yang diberikan di Jakarta, Kamis 8 Februari 2024, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Abdurrahman Mohammad Fachir menyatakan bahwa jumlah bantuan yang saat ini dipersiapkan sebanyak 32,5 ton, yang mencakup 2,5 ton selimut sebanyak 1.000 lembar serta 30 ton bantuan bahan pangan meliputi beras, gandum, gula, garam, dan minyak goreng.

Baca Juga: Bawaslu Kuningan Wanti-wanti Masa Tenang Tebar Ancaman Pidana! Soal Laporan Dana Kampanye Jawabnya Begini

Menurutnya, selain memberikan bantuan, PMI juga mengirimkan obat-obatan ke klinik kesehatan di wilayah El Arish, yang menampung pengungsi Gaza di perbatasan. Selain itu, PMI juga mengirimkan pakaian untuk bayi dan anak-anak.

Abdurrahman menyatakan bahwa bantuan dikirim dengan dua truk dari Kairo ke El Arish melalui jalur darat yang memakan waktu sekitar lima jam. “Dalam pengelolaan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Gaza baik yang berada di wilayah Palestina maupun di wilayah Mesir ini, PMI bekerja sama dengan Egyptian Red Crescent, KBRI Mesir, serta lembaga bantuan yang berbasis di Gaza, Palestina,” katanya.

PMI terus mengupayakan bantuan tambahan dan memastikan bahwa bantuan tersebut sampai pada pengungsi.

Baca Juga: Shopee Mall Tawarkan Lebih Banyak Keuntungan di Awal Tahun, Bukan Cuma Produk ORI dari Berbagai Kategori

Sementara itu, Arifin Muh Hadi, Kepala Markas Pusat PMI, menyatakan bantuan tersebut merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh tim Red Crescent dari Mesir.

Dia mengatakan, "Tim Red Crescent Mesir saat ini menjadikan El Arish sebagai pusat dapur umum karena ketersediaan fasilitas listrik dan gas. Mereka kesulitan fasilitas dapur umum skala besar di wilayah dalam Gaza."

Arifin mengatakan bahwa makanan yang dibuat di El Arish akan dikirim ke wilayah Gaza, yang sekitar satu jam perjalanan darat.

Baca Juga: UEFA Nations League 2024/2025: Hasil Undian Grup, Jadwal Pertandingan Lengkap, Cek Disini

Selama sepuluh hari terakhir, pertempuran sengit di sekitar Khan Younis (barat daya Gaza) telah menyebabkan banyak kematian dan kerusakan infrastruktur sipil, termasuk pusat penampungan terbesar UNRWA di wilayah selatan, Pusat Pelatihan Khan Younis (KYTC)., menurut data Sitrep UNRWA.

Warga Palestina harus bergerak lebih jauh ke selatan menuju Rafah, yang sangat padat penduduknya, karena perselisihan di Khan Younis.

Akibat keterbatasan listrik dan air, fungsi dan akses pelayanan kesehatan sangat terganggu. Hal ini menyebabkan bencana kesehatan yang luar biasa, seperti suhu dingin di Gaza dan daerah sekitarnya, serta peningkatan angka kematian dan cedera akibat pemboman dan kekerasan.

Baca Juga: Dijamin Untung! Cek Harga Emas Antam Hari ini, Jumat 9 Februari 2024

Selain itu, keadaan kehidupan warga semakin memburuk karena kerusakan infrastruktur air dan sanitasi, pengungsian massal tanpa shelter yang memadai, dan gangguan dan disfungsi sistem kesehatan yang signifikan.***

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler