Menurut Dede Rano, yang merupakan keponakan korban, dia mengetahui korban masuk terperosok ke dalam septic tank setelah mendengar teriakan adiknya meminta tali tambang.
"Saya sempat nanya buat apa tambang? Buat narik mamah yang tigebrus (jatuh) ke bawah (septic tank),” ucapnya.
Upaya pertolongan pertama datang dari pihak keluarga beserta tetangga mencoba mengevakuasi korban dengan menggunakan tali tambang, akan tetapi tali yang ditarik malah terputus, sehingga menyebabkan korban pingsan di septic tank.
"Kami mencoba evakuasi korban menggunakan tali tambang dan tangga tapi kesulitan karena kedalaman septic tank lebih dari 5 meter,” tuturnya.
Setelah mencoba melakukan upaya evakuasi dengan alat seadanya dan tidak berhasil, ketua RW 9 Bily Anaba mengatakan mereka mencoba meminta pertolongan pada Komunitas Ikatan Keluarga Taruna Mandiri (IKTM) dan Damkar Pos Wilayah Lembang.
Relawan IKTM Destana Cikahuripan FKDM dan Avenger tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi setelah warga melaporkan hal itu.
Dia menyatakan bahwa kondisi septic tank, yang memiliki kedalaman sekitar delapan meter dan diameter satu meter, serta keadaan tanah yang rapuh, membuat evakuasi lebih sulit.
Walaupun proses evakuasi terbilang sulit namun para relawan melakukannya dengan sangat berhati-hati. Korban berhasil dievakuasi dari dasar lubang sekitar pukul 20.30 WIB.
Selanjut korban Suryati dan Fajar dilarikan ke Puskesmas Jayagiri untuk memastikan kondisinya dan untuk mendapatkan perawatan. Setelah dilakukan pemeriksaan Suryati dinyatakan meninggal dunia dan Fajar mengalami luka ringan.***