PR KUNINGAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melaporkan jumlah rumah yang terdampak banjir akibat tanggul sungai jebol mencapai 4.000 rumah, tersebar di lima desa.
Pelaksana Tugas Kalak BPBD Kabupaten Demak, M. Agus Nugroho Luhur P., Selasa 6 Februari 2024, menyatakan, bahwa enam desa tersebut adalah Desa Pilangwetan dan Kebonagung di Kecamatan Kebonagung, Desa Sidorejo dan Rejosari di Kecamatan Karangawen, dan Desa Kalianyar di Kecamatan Wonosalam.
Selain rumah warga, banjir juga mengakibatkan kerusakan enam bangunan sekolah, satu masjid, dan kantor kelurahan, selain area permukiman dan pertanian seluas 275 hektare.
“Adapun jumlah orang yang terdampak jelas mencapai ribuan,” tutur Agus.
Bahkan, banyak orang terpaksa mengungsi karena banjir yang terjadi sejak Senin, 5 Februari 2024 malam, sekitar pukul 20.00 WIB.
Di antara mereka di Desa Sidorejo, 62 orang mengungsi ke masjid di daerah tersebut dan 54 orang mengungsi ke kantor UPTD.
Ada beberapa banjir di Kabupaten Demak yang disebabkan oleh tanggul yang jebol dan air sungai yang mengalir setelah air kiriman dari daerah atas.
Dia menyatakan bahwa jika hujan hanya terjadi di Kabupaten Demak, tentunya tidak akan menyebabkan banjir.
Di Dukuh Mangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, ada dua tanggul sungai yang jebol karena hujan deras di daerah hulu, yang menyebabkan debet air meningkat.