Israel Ketakutan Digempur Iran, Negara yang Menjajah Palestina ini Minta Bantuan Amerika dan Sekutunya

- 14 April 2024, 11:00 WIB
Foto ilustrasi: sebuah tank Merkava Israel Penjajah di dekat RS Al Shifa meledak saat dirontokkan roket Al Yassin 105 Al Qassam Hamas.
Foto ilustrasi: sebuah tank Merkava Israel Penjajah di dekat RS Al Shifa meledak saat dirontokkan roket Al Yassin 105 Al Qassam Hamas. /Tangkapan layar video Brigade Al Qassam Hamas

PR KUNINGAN — Dibombardir puluhan drone rudal dan misil Iran, bikin Israel ketar-ketir. Rupanya takut entah kewalahan, negara yang menjajah Palestina ini lantas meminta bantuan ke Amerika Serikat dan sekutunya.

Iran melancarkan serangan drone rudal dan misil ke Israel, sebagai bentuk serangan balasan setelah Israel menyerang konsulat Iran, hingga menewaskan tujuh penasehat militernya.

Peperangan ini makin meningkatkan ketegangan antara dua negara yang dianggap sebagai musuh regional di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Israel Ketar-ketir Digempur Rudal, Iran Tunaikan Janjinya Balas Serangan Negara yang Menjajah Palestina

Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, dikutip pada Minggu, 14 April 2024, Juru Bicara Militer Daniel Hagari menyatakan, "Iran meluncurkan UAV dari wilayahnya menuju wilayah negara Israel."

Selain itu, Hagari menyatakan bahwa Israel akan menanggapi serangan Iran dengan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara sekutu lainnya.

Dia menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Amerika Serikat dan mitra kami di kawasan untuk bertindak melawan peluncuran tersebut dan mencegatnya.

Baca Juga: Perang di Palestina Makin Panas! 13 Orang Tewas, Iran Bersumpah Akan Balas Serangan Penjajah Israel

Setelah serangan, Israel memutuskan untuk menutup ruang udara hingga sekolah dalam beberapa hari ke depan.

Hagari memberi tahu AFP bahwa penutupan tiba-tiba itu karena masalah keamanan.

Iran mengancam akan membalas serangan udara terhadap konsulatnya di Damaskus.

Baca Juga: Spanyol Nyatakan Pengakuan Kemerdekaan Negara Palestina

Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, dikutip pada Minggu, 14 April 2024, dia menyatakan, "Mengingat situasi keamanan, tidak akan ada kegiatan pendidikan ketika pekan sekolah dimulai pada hari Minggu."

Dia kemudian menyatakan bahwa lembaga pendidikan, perkemahan harian, dan perjalanan yang direncanakan akan dibatalkan mulai besok pagi dan selama beberapa hari mendatang.

Israel juga membatasi jumlah orang yang diperbolehkan berkumpul di luar ruangan menjadi 1.000 orang.

Baca Juga: Hasil MotoGP Amerika, Pebalap Jorge Martin Pecahkan Rekor di Sesi Pertama

Kawasan wisata pantai juga ditutup di daerah perbatasan. Otoritas bandara nasional Israel mengatakan bahwa wilayah udara akan ditutup untuk kedatangan dan keberangkatan mulai pukul 22.30 waktu setempat.***

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah