Korlantas Polri Akui Lokasi Kecelakaan Ciater jadi Jalur Blackspot: Sering Terjadi Disini

- 12 Mei 2024, 16:36 WIB
Bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan diduga akibat rem blong, di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu petang 11 Mei 2024.
Bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan diduga akibat rem blong, di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu petang 11 Mei 2024. /Instagram/@infojawabarat

PR KUNINGAN - Kasus kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana di Jalur Ciater, Subang dan menewaskan belasan orang, terus jadi sorotan.

Pihak kepolisian pun terus melakukan investigasi penyebab utama terjadinya kecelakaan bus di Ciater, meskipun dugaan sementara adala yakni rem blong.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan pun kenyataan bahwa Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan bus di Ciater itu memang bukan kali pertama.

Bahkan, TKP bus kecelakaan di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang tersebut, merupakan jalur rawan kecelakaan atau blackspot.

Baca Juga: Oknum Dosen UPN Veteran Yogyakarta Diduga Lakukan Kekerasan Seksual ke Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi

Adanya insiden kecelakaan bus maut mengangkut siswa SMK Lingga Kencana itu, membuat pihaknya bakal Focus Group Disscusion (FGD) dengan pihak terkait.

FGD diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar kejadian kecelakaan serupa tidak kembali terjadi.

"Rekomendasi termasuk masalah rekayasa lalu lintas, penambahan rambu atau mungkin seperti mana, (jalur,) Emen ada diperlebar dan sebagian, itu semua akan dituangkan," jelasnya pada Minggu, 12 Mei 2024.

Tidak Ditemukan Jejak Rem Bus

Aan mengatakan, dalam proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus, pihaknya justru tidak menemukan sama sekali jejak rem bus pada kontur jalan raya.

Baca Juga: Update Terkini Kecelakaan Bus di Ciater: Satu Guru SMK Lingga Kencana Depok Meninggal Dunia Alami Luka Parah

"Jadi kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga ban kanan adalah beberapa meter disitu. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," kata Aan dikutip dari Antara.

Tidak ditemukannya jejak pengereman membuat pihak kepolisian menduga adanya kegagalan fungsi rem dari bus pariwisata maut.

Tidak fungsinya rem, membuat armada bus oleng ke kanan hingga menabrak mobil yang datang dari arah berlawanan.

Meski begitu, tidak adanya temuan jejak rem bus yang terguling di Ciater membuat pihaknya bakal melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Selain rem blong, polisi menduga sang sopir bus maut itu dalam keadaan panik saat kecelakaan itu terjadi.

"Ini tidak ada jejak rem sama sekali. Artinya, ini perlu kamu selidiki ya. Kenapa tidak ada jejak rem, apakah remnya tidak berfungsi atau pengemudi panik dan sebagainya," imbuhnya.

Baca Juga: KDM Jalan Bareng Uu Ruzhanul Ulum, Cie-cie Mesra yes! Terbisik Komunikasi Politik Sampai Jodoh Utara-Selatan

Hingga kini, pihak yang berwajib belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap sopir bus maut itu berinisial SAD karena kondisinya belum stabil.

"Sopir kondisinya masih belum stabil ya, tadi kita lihat di sana belum stabil, sehingga kita belum bisa diambil keterangan secara menurut baru investigasi saja, sehingga kita belum bisa diambil keterangan secara menurut baru investigasi saja, interogasi saja jadi secara verbal ini belum diminta keterangan," tuturnya.

Maka dari itu, Aan belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan bus di Ciater yang menewaskan 11 orang tersebut.

Polisi masih melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi di lokasi.

"Kita belum bisa menyimpulkan, tentu dari hasil penyelidikan ini nanti bisa ditentukan apakah ini human error, apakah ini karena kendaraannya, karena teknis," pungkasnya.**

Editor: Ade Ardiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah