“Masyarakat harus sadar. Jangan mau terbujuk oleh iming-iming sesuatu, tapi harus memilih pemimpin yang mampu memperjuangkan aspirasi dan mengusung program yang menyejahterakan rakyat. Dan jangan naif, misal ngapain nyoblos toh nanti juga rakyat begini-begini saja. Makanya, kenapa suara rakyat menentukan keberhasilan Pemilu 2024, tentunya jangan salah pilih pemimpin yang gak jelas asal-usulnya asal menang tampang dan popularitas semata,” terangnya.
Eni Sumarni pun mengingatkan masyarakat harus memahami betul tentang 4 Pilar Kebangsaan. Jangan sampai memilih pemimpin yang melenceng dari Pancasila dan UUD’45, terutama yang merubah bangsa ini jadi serba kapitalistik dan liberalistis.
“Pemilu jangan sampai dijadikan hanya permainan elit-elit politik. Pilih pemimpin yang punya mental baik, dan membawa perubahan bangsa menuju negara Indonesia menjadi maju, yang berdaulat, adil dan makmur. Harus pandai membaca, mana itu kebenaran dan apa yang sekadar pembenaran,” tandasnya.
Baca Juga: Genggaman Gawai Pintar Telaga Biru Viral, Transformasi Kaduela Berdaya Sejahtera
Baca Juga: Malam Refleksi Perundingan Linggajati ke-77 Sekaligus Peringatan Hari Angklung Sedunia
Kepada masyarakat Eni Sumarni juga mewanti-wanti agar waspada terhadap serangan buzzer yang hanya memecah belah rakyat dengan menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, hingga terjadi polarisasi massa.
"Ingat! Kebenaran lebih mulia daripada pengkhianatan," tegasnya.
Sebagai Anggota DPD RI, Eni Sumarni mengaku bersahabat dengan semua partai politik, termasuk menjalin hubungan baik dengan penyelenggara pemilu.
Ditanya apakah di Pemilu 2024 Eni Sumarni akan maju lagi dalam pemilihan DPD RI ataukah menjadi calon legislatif masuk parpol?